Cerita Pelaku Usaha di Sleman, Berharap Bisa Berkembang Melalui Koperasi dan UMKM Expo
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Sleman menyelenggarakan pameran Koperasi dan UMKM Expo di Atrium Hartono Mal.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Sleman menyelenggarakan pameran Koperasi dan UMKM Expo di Atrium Hartono Mal.
Kegiatan yang berlangsung sejak 28 - 31 Oktober ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk dan pemasaran.
Para pelaku usaha berharap, melalui pameran tersebut, dapat menggeliatkan kembali usahanya yang sempat mati suri karena dihantam Pandemi.
"Setelah ada pameran, mudah-mudahan UMKM bisa mulai berkembang dan kembali maju," kata Euis Trisnawati Yopie, pemilik usaha chooby pie salak, di Atrium Hartono Mal, Minggu (31/10/2021).
Baca juga: Pemkot Magelang Fasilitasi Vaksinasi Covid-19 di Tempat Umum untuk Memudahkan Masyarakat
Kegiatan pameran Koperasi dan UMKM Expo, menurutnya, sangat bagus untuk kembali mengenalkan produk ke masyarakat yang sepi akibat pandemi.
Euis mengatakan, penjualan oleh-oleh chooby pie salak sangat bergantung pada kunjungan wisatawan. Ketika awal pandemi datang, geliat pariwisata di Bumi Sembada sempat lumpuh.
Otomatis penjualan produk olahan salak langsung anjlok. Bahkan, menurut dia, enam bulan pertama terjadi penurunan omzet hampir seratus persen, karena berhenti produksi.
Euis mencoba bertahan. Beragam cara dilakukan. Di antaranya berinovasi serta berjualan online di market place dan media sosial.
Kemudian, saat new normal, mencoba membuka toko berkolaborasi 20 orang dengan saling menjualkan produk sesama UMKM.
Upaya ini cukup berhasil bahkan anggotanya berkembang hingga 60 orang. Namun, saat itu, datang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Anjlok lagi. Tapi saya tidak putus asa," katanya.
Kini, menurut Euis, UMKM perlahan mulai menggeliat, seiring PPKM turun level 2 dan dibukanya sejumlah destinasi wisata.
Ia sendiri saat ini mulai menggencarkan jualan produk secara online. Pesanan dari luar daerah menurutnya sudah lumayan. Bahkan, diakuinya, sudah mengirim barang ke seluruh wilayah Indonesia.
Kendati demikian, karena masih situasi pandemi, permintaan belum terlalu banyak. Ia sendiri yang awalnya mampu mempekerjakan 4 orang, sekarang masih dikelola sendiri. Sistem penjualan pun pre order (PO) dengan durasi pesan minimal H-2.
Baca juga: UPDATE COVID-19 Hari Ini Minggu 31 Oktober 2021: Bertambah 523, Sembuh 497, Meninggal 17 Orang
"Kalau ada pesanan, baru saya buat," ungkap dia. Betapapun pesanan menurutnya akan dilayani. Namun ada sejumlah diskon jika pesan dalam jumlah banyak.