UPDATE Gunung Merapi Pagi Ini, Aktivitas Landai, Tidak Ada Guguran Lava Pijar Maupun Awan Panas
Selama periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB, aktifitas Gunung Merapi terpantau landai, tidak ada guguran lava pijar maupun awan panas.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Selama periode pengamatan Rabu (27/10/2021) pukul 00.00-06.00 WIB, aktifitas Gunung Merapi terpantau landai, tidak ada guguran lava pijar maupun awan panas.
Hal itu terpantau melalui rekaman kamera video milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan tidak ada guguran lava pijar dan awan panas selama enam jam terakhir.
Sementara secara meteorologi, cuaca di kawasan puncak Gunung Merapi terpantau mendung.
Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 71-99 %, dan tekanan udara 627-717 mmHg.
“Secara visual, Gunung Merapi berkabut 0-I hingga 0-III. Asap kawah tidak teramati,” jelasnya.
Sedangkan untuk aktifitas vulkanik, terpantau gempa guguran sebanyak 27 kali dengan amplitudo 3-32 mm, berdurasi 24,6-141,4 detik.
Hembusan terjadi satu kali dengan amplitudo 3 mm berdurasi 19,3 detik.
Hybrid/fase banyak berjumlah 8 kali dengan amplitudo 3-6 mm, S-P 0,52-0,96 detik, durasi 7,8-12,6 detik.
Vulkanik dangkal berjumlah satu kali dengan amplitudo 75 mm berdurasi 12,6 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” ujarnya.
Baca juga: Pagi Ini, Aktivitas Gunung Merapi Landai, Tidak Ada Guguran Lava Pijar dan Awan Panas
BPPTKG merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan potensi bahaya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.’
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.