Retribusi Wisata di Bantul Capai Rp 464 Juta Selama 5 Hari

TRIBUNJOGJA.COM - Sektor pariwisata di Kabupaten Bantul kembali bergeliat setelah level PPKM turun menjadi level 2.

Pendapatan dari retribusi pun meningkat dengan dilakukannya uji coba pembukaan tempat wisata, khususnya wisata pantai.

Kepala Seksi (Kasie) Promosi dan Pelayanan Informasi Wisata  Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Markus Purnomo Adi, mencatat pendapatan retribusi dari pembukaan 7 destinasi wisata selama 20-24 Oktober 2021 mencapai Rp 464 juta.  

"Total pendapatan selama lima hari sebesar Rp 464.032.250. Sementara untuk total jumlah wisatawan sebanyak 47.767 orang," ujarnya, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Dinpar Bantul Terapkan Ganjil Genap yang Berbeda Antara Pantai Timur dan Barat, Ini Aturannya

Adapun jumlah pengunjung terbanyak ada pada hari Minggu (24/10/2021) di mana pengunjung untuk kawasan Parangtritis mencapai 15.900 orang, untuk kawasan pantai wilayah barat mencapai 3.400 orang.

Sementara untuk Selarong ada 180 kunjungan dan Goa Cerme ada 12 orang.

Sementara untuk kunjungan di hari jumat dan sabtu, Markus menyatakan bahwa jumlah wisatawan pada hari itu tidak lebih banyak saat hari libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Rabu (20/10/2021).

Pada hari Rabu tersebut, jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan Pantai Parangtritis dan sekitarnya mencapai 10.598 wisatawan.

Sedangkan di Pantai Samas hingga Pantai Baru (pantai wilayah barat) mencapai 1.975 wisatawan.

Sedangkan kunjungan pada hari Sabtu (23/10/2021), ketika sudah diberlakukan kebijakan ganjil genap bagi kendaraan bermotor milik wisatawan, jumlah kunjungan ke Pantai Parangtritis dan Pantai Depok mencapai 7.800 wisatawan.

Sementara kunjungan wisatawan ke Pantai Samas hingga Pantai Baru mencapai 1.195 wisatawan.

Baca juga: Pemkab Bantul Terapkan Uji Coba Obwis, Wisatawan Sudah Boleh Kunjungi Kawasan Pantai

"Saat libur hari Rabu (20/10/2021) jumlah pengunjung di Pantai Parangtritis-Depok di atas 10 ribu wisatawan, namun saat diberlakukan ganjil genap kunjungan wisatawan pada Sabtu (23/10/2022) kunjungan wisatawan hanya di atas 7.000 an wisatawan," ungkapnya.

Ia mengakui bahwa kunjungan wisatawan baik di kawasan pantai timur dan barat mengalami penurunan setelah diberlakukan kebijakan ganjil genap bagi kendaraan bermotor milik wisatawan.

Namun demikian, ia memaparkan bahwa kebijakan ganjil genap bagi kendaraan bermotor milik wisatawan adalah kebijakan dari pemerintah pusat dan diteruskan ke pemerintah daerah.

Kebijakan ini diperlukan untuk  mengurangi kerumunan yang bisa berpotensi menularkan Covid-19.

"Ya mungkin butuh juga sosialisasi aturan ganjil genap karena terkadang wisatawan tidak tahu kebijakan tersebut dan harus putar balik karena nomor plat kendaraan bermotor tidak sesuai dengan kebijakan ganjil genap yang diterapkan ketika akan masuk objek wisata," tambahnya. ( Tribunjogja.com )