Pandemi Covid 19
Kini, Mereka Sangat Optimis Setelah Jatuh Bangun di Masa Pandemi
Para pengelola desa wisata kini mulai optimis bisa bangkit dari keterpurukan menyusul penurunan angka kasus covid-19 beberapa waktu belakangan ini
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
"Sudah lebih dari 80 persen warga di sini sudah melaksanakan vaksinasi covid-19" kata Purnomo.
Bagi Purnomo dan warga lainnya, momen ini bisa menjadi tonggak awal bangkitnya kembali perekonomian. Mereka siap untuk menyambut 'hari yang baru' dengan semangat yang baru pula.
"Yang penting tetap jaga protokol kesehatan. Nah supaya ramai, cepat bangkit, ya kita perlu berinovasi dan kreatif," tandasnya.
Kreativitas yang sama dilakukan juga oleh sejumlah pengelola desa wisata di Kulonprogo.
Sederet program telah mereka persiapkan sejak obyek wisata ditutup sementara.

Semisal di Bukit Wisata Pule Payung.
Pihak pengelola melakukan sejumlah perubahan seperti spot-spot yang dulunya berbayar semua sekarang tinggal spot khusus untuk wahana adrenalin atau minat khusus yang berbayar.
Mereka juga melakukan inovasi pada menu-menu yang tersedia.
"Kini menunya lebih 'ndeso'," kata Humas Bukit Wisata Pule Payung Eko Purwanto saat ujicoba pembukaan wisata.
Senada, Pengelola Wisata Goa Kiskendo, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Suisno menitikberatkan pada penyiapan sarana dan prasana protokol kesehatan berbasis CHSE.
"Kami dari pengelola bersinergi bagaimana kunjungan bisa nyaman saat di Goa Kiskendo," ucapnya
Lain lagi dengan yang dilakukan pasangan suami istri di Kabupaten Magelang, Mura Aristina dan Linda Purwaningsih.
Warga Bumen, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini tak kehabisan ide saat pekerjaannya sebagai pemandu wisata di Candi Borobudur berhenti total selama pandemi.

Mereka membuat penganan tradisional berbahan dasar thiwul.
Namun ini bukan thiwul sembarang thiwul karena supaya diminati pasar maka mereka pun menciptakan thiwul yang unik, yakni Thiwul Lava Merapi.