Pandemi Covid 19
Kini, Mereka Sangat Optimis Setelah Jatuh Bangun di Masa Pandemi
Para pengelola desa wisata kini mulai optimis bisa bangkit dari keterpurukan menyusul penurunan angka kasus covid-19 beberapa waktu belakangan ini
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Berdasarkan catatan, jumlah kunjungan tamu ke Desa Wisata Kelor pada tahun 2017 ada 18,627 kunjungan, di tahun 2018 sebanyak 17,581 kunjungan, di tahun 2019 mengalami penurunan dengan 13,548 kunjungan serta terjadi penurunan sangat drastis di tahun 2020 dengan 2,874 kunjungan.
Adapun selama masa pandemi, lantaran tidak ada pemasukan dari obyek wisata, beberapa di antaranya ada yang kembali mengandalkan dari salak pondoh atau hasil alam lainnya.
"Tapi waktu itu salak juga pas langka," tambah Purnomo.
Tak kehabisan ide, warga kemudian mencoba memanfaatkan tren bersepeda yang sempat booming beberapa waktu lalu.

Mereka membuat tempat pemberhentian atau tempat beristirahat para pesepeda yang mereka sebut stanplat pit.
Dari situ, warga bisa menjajakan berbagai penganan tradisional.
Awalnya memang sempat ramai, tapi kemudian perlahan-lahan kembali sepi peminat hingga akhirnya berhenti.
"Sempat bingung juga, harus gimana," tambahnya.
Tak banyak yang bisa dilakukan selain berharap agar pandemi ini segera berakhir.
Kini, saat-saat yang ditunggu pun tiba.
Pemerintah menurunkan level PPKM di level 2 untuk Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal itu dibarengi dengan pembukaan sektor-sektor publik termasuk di antaranya sektor pariwisata.
Purnomo dan warga lainnya siap menyambut peluang itu dengan penuh optimisme.
Ada sejumah program yang sudah mereka persiapkan untuk menyambut para tamu.
Tak lupa mereka mempersiapkan segara sarana dan prasana protokol kesehatan.