Tahlilan Setahun Meninggalnya Dalang Ki Seno Nugroho, Elisha dan Ika Suhesti Ziarah ke Makam Semaki
Acara tahlilan setahun meninggalnya dalang Ki Seno Nugroho digelar di kediaman keluarga di Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: ribut raharjo
“Bapak (Ki Seno Nugroho) telah mengajariku banyak hal untuk tegar seperti gunung, tenang seperti karang,” kenang Elisha.
“Bapak (Ki Seno), itu terang saat kami merasa buntu dan gelap, pemimpin bijak, peka dan tegas. Ia sahabat yang menenangkan, rekan yang visioner,” lanjutnya.
Di berbagai pentas, baik yang langsung sebelum pandemi virus corona, maupun hingga akhir hayatnya, aksi panggung Elisha dan Ki Seno ditunggu para penggemar wayang kulit.
Keduanya benar-benar mampu menghidupkan suasana, lewat guyonan bersahut-sahutan yang cepat dan kreatif.
Elisha, sinden langka karena mungkin satu-satunya pesinden seni Jawa asal Sulawesi, mampu memaksimalkan kekurangan maupun kelebihan dirinya.
Logatnya yang aneh, bahasa Jawa yang lucu karena dialeknya campur-campur, serta aksi-aksi beraninya melawan Ki Seno Nugroho, begitu menghibur. (Triobunjogja.com/xna)