Tahlilan Setahun Meninggalnya Dalang Ki Seno Nugroho, Elisha dan Ika Suhesti Ziarah ke Makam Semaki

Acara tahlilan setahun meninggalnya dalang Ki Seno Nugroho digelar di kediaman keluarga di Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: ribut raharjo
TRIBUNJOGJA.COM / Setya Krisna Sumargo
Pesinden, Nyi Elisha Orcarus 

Beberapa hari sesudah meninggalnya Ki Seno Nugroho, Elisha secara khusus mengirimkan pesan suara ke Tribunjogja.com.

Itu pesan kesan dan komentar publik pertamanya ke media, sesudah berhari-hari Elisha mengaku sulit menghapus rasa sedihnya.

Sinden asal Lambelu, Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Elisha memilih bungkam selama beberapa hari, akibat kesedihan mendalam.

Ia hadir di rumah sakit ketika Ki Seno Nugroho dikabarkan meninggal, menyertai kepulangan hingga ke Dusun Gayam, Sedayu.

Saat pelepasan jenazah Ki Seno Nugroho dari kediaman, Elisha turut membawakan gending ladrang, yang khusus ditembangkan menuruti wasiat almarhum.

Baru Sabtu (7/11/2020), Elisha Orcarus merasa sudah mampu menata hati dan pikirannya. Ia bersedia berbagi curah perasaan kepada Tribun.

“Jenengan yang pertama, karena kemarin wartawan-wartawan pada telepon, tanya, ndak saya jawab, karena aku masih belum siap. Sekarang sudah bisa menata hati,” kata Elisha.

Elisha juga mengizinkan Tribun mengutip curahan hatinya kehilangan Ki seno Nugroho, yang ia tulis di akun Instagramnya dua hari terakhir.

“Aku sedang belajar menata hati yang hancur berkeping, kehilangan sosokmu dalam hidupku,” kata Elisha sembari memuji almarhum Ki Seno Nugroho sebagai sosok tegar seperti gunung.

Ki Seno, di mata Elisha yang pernah belajar pedalangan di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini, figur yang mengayomi banyak orang, tak pandang bulu, tak pandang usia.

Banyak ilmu dan teladan, menurut Elisha, diwariskan Ki Seno. “Beliau tanpa batas mempertemukan berbagai zaman dan elemen pertunjukan dalam karyanya,” lanjut Elisha.

Dalam keseharian, Ki Seno Nugroho kerap mengajak diskusi-diskusi kecil yang ternyata kemudian jadi rancangan besar, bahkan visioner.

Ki Seno Nugroho menurut Elisha juga mampu menyembunyikan sesuatu, misalnya sakit, dalam balutan tawa dan guyonan-guyonannya.

Sebagai “bos” di grup kesenian wayang dan kerawitan Wargo Laras, Ki Seno Nugroho juga mampu membesarkan hati dan jiwa mereka yang terkadang sedang menghadapi masalah.

Ki Seno Nugroho yang mengidentifikasi diri sebagai Ketua Pemuda Karangkadempel, menurut Elisha juga telah membentuk dirinya menjadi besar dan mampu berdiri menghadapi tantangan zaman.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved