PPKM Turun ke Level 2, Disdik Sleman Tambah Jumlah SD yang Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman menambah sampel sekolah dasar (SD) yang diperbolehkan mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman menambah sampel sekolah dasar (SD) yang diperbolehkan mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.
Langkah ini seiring hasil evaluasi yang berjalan lancar, dan PPKM DIY sudah turun ke level 2.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan penambahan sampel bagi sekolah dasar yang diperbolehkan mengikuti Pembelajaran Tatap Muka.
Penambahan sampel sebanyak 85 sekolah. Sampel tersebut sebanyak 5 sekolah dari masing-masing kapanewon.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Pastikan Atlet Klaten Peraih Medali PON XX Papua Terima Bonus, Segini Rincianya
"Jadi mulai Minggu depan, kita akan melaksanakan pembelajaran tatap muka untuk sekolah dasar ada 170 sekolah dari 511 dan ini akan kita evaluasi terus," kata dia, Selasa (19/10/2021).
Sebagimana diketahui, saat ini ada 119 SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman yang sudah menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.
Sementara, tingkat Sekolah Dasar (SD) telah dibuka 85 sekolah sejak 11 Oktober. Ery mengatakan, pihaknya hingga kini terus melakukan evaluasi.
Melibatkan pengawas sekolah. Hasilnya, pembelajaran tatap muka selama ini telah berjalan baik. Protokol kesehatan telah diterapkan di sekolah.
Saat ini, menurutnya pembelajaran tatap muka di Sleman masih dalam masa transisi. PTM digelar terbatas. Siswa dalam sepekan, hanya berangkat ke sekolah 2 hari.
Kemudian durasi pembelajaran 2 jam tingkat SD dan 3 jam untuk SMP. Meskipun, PPKM sudah turun level, namun sementara ini durasi pembelajaran belum ditingkatkan.
"Kita saat ini masih dalam masa transisi. Jadi jumlah jam belajarnya masih sama. Belum kita tingkatkan. Nanti setelah transisi selesai, baru akan kita kaji kembali," jelasnya.
Swab Sampling
Ery mengatakan, pihaknya bakal melakukan swab antigen sampling ke sekolah-sekolah yang berada di wilayah zona merah ataupun zona oranye.
Kegiatan ini berkoordinasi Dinas Kesehatan dan BPBD Kabupaten Sleman. Tujuannya untuk mengetahui kesehatan siswa dan guru sekaligus memastikan, bahwa pembelajaran tatap muka yang telah berjalan hampir dua pekan itu berlangsung baik.
"Swab sampling rencananya akan dilaksanakan Kamis besok, tanggal 21 Oktober," katanya.
Baca juga: Pemkab Sleman Mulai Kurangi Program Vaksinasi Massal, Bakal Sweeping Warga yang Belum Vaksin