Aktivitas Gunung Merapi Senin 18 Oktober 2021: 5 Kali Guguran Lava Pijar ke Barat Daya Sejauh 1,8 KM

Teramati adanya 5 kali guguran lava pijar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
AGUNG SUPRIYANTO/AFP
PIJAR - Guguran lava pijar dari puncak Merapi terpantau dari Tunggularum, Turi, Sleman, Kamis (9/9/2021). Merapi masih berada di level III atau Siaga. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi pada Senin (18/10/2021) pagi ini teramati adanya 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya.

Hal tersebut terpantau dalam pengamatan selama enam jam mulai pukul 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Senin (18/10/2021).

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan cuaca berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14-22 °C, kelembaban udara 65-99%, dan tekanan udara 627-719 mmHg.

“Gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 m di atas puncak kawah,” paparnya.

Gempa guguran terjadi 44 kali dengan amplitudo 3-12 mm berdurasi 20-142 detik.

Hembusan terjadi 4 kali dengan amplitudo 5-8 mm berdurasi 32-46 detik.

Low frekuensi terjadi sebanyak 2 kali dengan amplitudo 11-12 mm berdurasi 6 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi 23 kali dengan amplitudo 3-12 mm, S-P 0,3-0,5 detik berdurasi 5-9 detik.

“Saat ini, status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya.

BPPTKG merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.

Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved