Masih Pandemi, Dinsos DIY Prediksi Angka Kemiskinan Belum Turun
Pandemi COVID-19 membuat kemiskinan di DI Yogyakarta (DIY) meningkat. Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih mengatakan dengan adanya pandemi
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pandemi COVID-19 membuat kemiskinan di DI Yogyakarta (DIY) meningkat. Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih mengatakan dengan adanya pandemi COVID-19 kemiskinan di DIY masih akan meningkat pada 2022.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, angka kemiskinan September 2019 mencapai 11,44 persen. Sedangkan pada September 2020 kemiskinan DIY menjadi 12,80 persen.
"Dengan pandemi kemungkinan kemiskinan akan meningkat," katanya, Sabtu (16/10/2021).
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 16 Oktober 2021: Tambah 28 Kasus Baru, 62 Pasien Sembuh
Dengan adanya kemungkinan peningkatan kemiskinan, pihaknya melakukan berbagai program baik dari APBD maupun APBN. Tujuannya agar kemiskinan di DIY tidak melonjak.
Ada beberapa program penanganan kemiskinan yang dilakukan Dinsos DIY, seperti PKH, BPNT, BST, dan lain-lain.
Agar program tersebut berjalan dengan lancar, dibutuhkan data kemiskinan yang tepat. Untuk itu, pihaknya membuat terobosan Manunggal Raharja.
"Manunggal Raharja adalah akronim dari manajemen validasi unggul berbasis digital dengan rumah data sejahtera masyarakat Jogja. Secara harfiah Manunggal Raharja berarti bersatu untuk kesejahteraaan," ucapnya.
Baca juga: Jam Tayang & Channel TV Liga Inggris Siaran Langsung Watford vs Liverpool Malam Hari Ini
Dengan inovasi Manunggal Raharja, data pelayanan kesejahteraan sosial lebih baik dari sebelumnya.
Untuk mewujudkan perbaikan data pelayanan, pihaknya berkordinasi dengan Badan Pusat Statistik DIY, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DIY, juga kabupaten/kota di DIY.
"Harapan kami dengan adanya perbaikan data, bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran dan tepat manfaat. Dengan demikian dapat menekan kemiskinan," ujarnya. (maw)