Aktivitas Gunung Merapi Selasa 12 Oktober 2021: Ada 12 Kali Guguran Lava Pijar hingga Pagi Ini

BPPTKG merekomendasikan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumarga
Gunung Merapi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi dilaporkan mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 12 kali dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km ke arah barat daya, Selasa (12/10/2021) pagi ini.

Hasil tersebut merupakan pengamatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta selama periode enam jam terakhir, mulai dari pukul 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

“Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 13-21 °C, kelembaban udara 77-95 %, dan tekanan udara 653-759 mmHg,” katanya.

Secara visual, kata dia, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 m di atas puncak kawah.

Gempa guguran terjadi sebanyak 72 kali dengan amplitudo 3-40 mm berdurasi 10-117 detik.

Hembusan terjadi sebanyak 7 kali, amplitudo 3-5 mm berdurasi 11-25 detik. Low frekuensi terjadi sebanyak 4 kali, amplitudo 5-8 mm berdurasi 8-11 detik.

Hybrid/fase banyak berjumlah 73 kali, amplitudo 3-10 mm, S-P 0,3-0,8 detik berdurasi 8-11 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tambah Hanik.

BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.

Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved