Emping Telo Bantul Karang, Camilan Tradisional yang Eksis 50 Tahun dan Bertahan di Masa Pandemi

Nenek berusia 88 tahun bisa disebut sebagai pionir yang memulai pembuatan emping telo di kampung tersebut.

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Santo Ari
Seorang warga Padukuhan Bantul Karang mengemas emping telo 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jika berkunjung ke Padukuhan Bantul Karang, Kalurahan Ringinharjo, Kapanewon Bantul akan tampak warga menjemur sebuah olahan makanan.

Kampung tersebut memang terkenal dengan camilan emping telo.

Emping merupakan camilan tradisional yang biasa terbuat dari melinjo.

Namun warga Bantul Karang justru membuat emping dengan bahan dasar ketela atau dalam Bahasa Jawa disebut telo.

Pembuatan emping telo di Bantul Karang berdasarkan resep turun temurun.

Namun kini, emping telo tersebut telah berevolusi dari yang semula hanya ada rasa gurih dan pedas, kini para perajin emping telo berkreasi dengan membubuhkan aneka rasa.

Bicara tentang emping telo, tidak akan lepas dari sosok Mbah Harjo Wiyono.

Nenek berusia 88 tahun bisa disebut sebagai pionir yang memulai pembuatan emping telo di kampung tersebut.

Mbah Harjo menceritakan, saat muda dulu dirinya banyak membuka usaha kuliner seperti lotek dan tahu guling.

Hingga suatu saat ia mencoba menumbuk ketela dan hanya berbumbu garam saja.

"Karena di sini banyak ketela, saya coba olah menjadi emping. Ternyata rasanya enak," ujarnya.

Di umur 30 tahun, ia pun mengembangkan usaha emping telo untuk menambah penghasilannya.

Dan ternyata usahanya tersebut terus berkembang hingga hingga kini ia berumur 88 tahun.

Dari kurun waktu tersebut, warga lainnya akhirnya turut membuat emping telo.

Sementara Mbah Harjo yang saat ini berusia senja, mewariskan ilmu membuat emping telo ke anak dan cucunya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved