Berita Kesehatan

9 Gejala Hipertiroidisme : Salah Satunya Muncul Benjolan di Leher

Kebanyakan orang dengan hipertiroidisme mengalami satu atau lebih gejala berikut. Sementara gejala-gejala ini biasanya muncul secara bertahap

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
net
Ilustrasi hipertiroid 

TRIBUNJOGJA.COM - Metabolisme tubuh bisa meningkat ketika terjadi peningkatan aktivitas kelenjar tiroid. Kondisi ini disebut juga dengan istilah hipertiroid.

Berbagai gejala bisa muncul ketika hal ini terjadi.

Termasuk di antaranya penurunan berat badan, lekas marah, irama jantung tidak teratur, tremor, insomnia, rambut rontok, dan banyak lagi.

Hipertiroidisme juga membawa beberapa komplikasi potensial, seperti melemahnya tulang, fibrilasi atrium, dan masalah kehamilan, meskipun ini lebih sering terjadi ketika penyakit tidak diobati atau tidak terkontrol.

Gejala Hipertiroid

Kebanyakan orang dengan hipertiroidisme mengalami satu atau lebih gejala berikut. Sementara gejala-gejala ini biasanya muncul secara bertahap, mereka mungkin mulai tiba-tiba, terutama pada orang muda.

Di sisi lain, orang tua dengan hipertiroidisme cenderung memiliki gejala yang lebih sedikit dan kurang terlihat daripada orang yang lebih muda.

1. Peningkatan suhu tubuh

Peningkatan keringat, karena tubuh menghasilkan lebih banyak panas, adalah gejala umum lain dari hipertiroidisme.

2. Kulit, rambut, kuku menjadi halus

Selain penipisan rambut dan pelunakan kuku, kulit seseorang dengan hipertiroidisme seringkali sangat halus dan hangat, karena peningkatan aliran darah.

3. Peningkatan aktivitas jantung

Karena peningkatan pemompaan jantung, seseorang dengan hipertiroidisme akan sering melihat jantungnya berdegup kencang atau berdebar.

Irama jantung yang tidak teratur (disebut aritmia) dan tekanan darah tinggi juga dapat terjadi dengan kelenjar tiroid yang terlalu aktif.

4. Sesak napas

Sesak napas, terutama saat olahraga, sering terjadi pada orang tua dengan hipertiroidisme.

Ini terjadi sebagai akibat dari kelemahan otot-otot pernapasan mereka, serta peningkatan permintaan oksigen di dalam tubuh.

5. Gejala pencernaan

Gejala pencernaan, seperti dispepsia dan sering buang air besar/diare, dapat terjadi pada hipertiroidisme sebagai akibat dari peningkatan motilitas usus.

Ini juga memicu penurunan berat badan, meskipun nafsu makan meningkat.

Ini disebabkan oleh peningkatan mobilitas usus (yang menyebabkan malabsorpsi lemak) dan tingkat metabolisme (yang berarti tubuh membakar kalori lebih cepat dari biasanya).

Sementara peningkatan metabolisme ini pada awalnya dapat memberi energi pada orang, pada akhirnya mereka menjadi lelah saat tubuh lelah.

6. Kelenjar tiroid di leher membesar

Pembesaran kelenjar tiroid (disebut gondok) dapat terjadi pada beberapa orang dengan hipertiroidisme, menyebabkan gejala potensial seperti sakit tenggorokan dan/atau ketidaknyamanan leher.

Pembengkakan leher mungkin terlihat, terutama ketika seseorang mencoba mengenakan dasi atau syal.

Ini pada akhirnya dapat menyebabkan masalah menelan atau bahkan bernapas.

7. Sering buang air kencing

Buang air kecil lebih sering, pada siang dan malam hari, sering terjadi pada orang dengan hipertiroidisme.

8. Menstruasi menjadi jarang

Karena perubahan hormon seks dalam tubuh, wanita dengan hipertiroidisme dapat mengalami periode menstruasi yang jarang.

Dengan hipertiroidisme berat, seorang wanita dapat berhenti menstruasi (amenore).

Sementara pada pria, kelebihan hormon tiroid mengubah testosteron menjadi estradiol (sejenis estrogen), pria mungkin mengalami penurunan gairah seks, disfungsi ereksi, dan pembengkakan jaringan payudara (ginekomastia).

Selain itu, produksi sperma sering berkurang atau tidak normal.

9. Depresi dan cemas

Getaran tangan sering terjadi pada hipertiroidisme, bersama dengan perubahan perilaku dan kepribadian, seperti depresi, kecemasan, gugup, dan/atau lekas marah. Insomnia, serta kesulitan berkonsentrasi atau mengingat sesuatu, juga sering dilaporkan pada hipertiroidisme.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut disertai dengan adanya pembengkakan kelenjar tiroid di bagian leher, alangkah lebih baik jika Anda langsung berkonsultasi ke dokter. Sehingga dapat dilakukan perawatan kesehatan yang seharusnya. (*/Very Well Health)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved