Antisipasi Hujan Angin, DLH Gunungkidul Pangkas Pohon di Jalur Umum
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul melakukan antisipasi menghadapi potensi cuaca ekstrem di masa pancaroba ini.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul melakukan antisipasi menghadapi potensi cuaca ekstrem di masa pancaroba ini.
Terutama menghadapi hujan angin yang bisa menyebabkan pohon tumbang.
Sekretaris DLH Gunungkidul Aris Suryanto mengatakan pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap pohon-pohon yang berpotensi rawan tumbang.
Baca juga: Bacaan Niat dan Doa Sholat Dhuha Lengkap Arab Terjemahan dan Manfaat Kesehatannya
"Identifikasi sudah kami lakukan hampir di semua jalur umum," kata Aris dihubungi pada Selasa (05/10/2021).
Menurutnya, identifikasi pepohonan di jalur umum jadi salah satu langkah antisipasi menghadapi potensi cuaca ekstrem. Adapun prosesnya dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan dan Pertamanan.
Sedangkan untuk proses identifikasi lainnya, Aris mengatakan bergantung pada laporan masyarakat. Sebab warga bisa menginformasikan atau mengajukan permohonan ke DLH untuk penanganan pohon yang rawan tumbang.
"Seperti pohon-pohon yang sudah terlihat lapuk, itu kami tangani," jelasnya.
Aris mengatakan pohon yang dinyatakan lapuk langsung ditangani dengan cara ditebang. Sedangkan untuk pohon yang terlalu rimbun dan juga berpotensi tumbang, dilakukan perampingan atau pemangkasan.
Ia menyatakan titik rawan dampak pohon tumbang di tahun ini jumlahnya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Adapun masyarakat juga diperkenankan untuk memangkas atau menebang pohon sebagai antisipasi mandiri.
"Jika tidak, bisa mengajukan permohonan ke kami untuk penanganan pohon rawan tumbang," ujar Aris.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi, Selasa 5 Oktober 2021: 4 Kali Guguran Lava Pijar 1,5 Km ke Barat Daya
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan pohon tumbang akibat angin kencang.
Meski demikian, langkah antisipasi tetap perlu dilakukan. Mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya potensi cuaca ekstrem di bulan Oktober saat memasuki musim penghujan.
"Kalau warga ingin menebang atau memangkas sendiri pohon yang dinilai rapuh dan rawan tidak masalah, selama berada di lingkungannya sendiri," jelas Edy.
Namun, seperti Aris, ia mengatakan masyarakat bisa mengajukan permohonan bantuan untuk penanganan pohon rawan tumbang. Baik DLH dan BPBD Gunungkidul sudah saling berkoordinasi, termasuk dengan instansi terkait lainnya. (alx)