Operasi Patuh Progo 2021 Berakhir, Ditlantas Polda DIY Sebut Skema Ganjil-Genap Berjalan Efektif
Saat ini pihak kepolisian masih melakukan evaluasi terkait jalannya operasi sejak 20 September hingga 3 Oktober 2021 itu.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Operasi Patuh Progo 2021 Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi ditutup pada Minggu (3/10/2021).
Saat ini pihak kepolisian masih melakukan evaluasi terkait jalannya operasi sejak 20 September hingga 3 Oktober 2021 itu.
Kepala Bagian (Kabag) Binopsnal Ditlantas Polda DIY, AKBP Jan Benjamin, mengatakan fokus dalam Operasi Patuh Progo 2021 ini yakni pendisiplinan masyarakat terutama dalam penerapan protokol kesehatan (prokes).
Namun demikian, para Polantas juga bergerak di lapangan guna menciptakan keamanan dan kelancaran berlalu lintas di jalan, serta menekan tingkat kecelakaan.
"Kemudian untuk tahun ini kami menindaklanjuti Inmendagri Nomor 43 Tahun 2021, dan surat dari Kemenparekraf kaitannya pemberlakuan ganjil genap di kawasan wisata di wilayah yang berstatus PPKM level 3," katanya, saat dihubungi, Senin (4/10/2021)
Di wilayah DIY dikatakan Jan Benjamin sudah dilaksanakan pengawasan dan pengendalian ganjil genap kendaraan setiap Sabtu dan Minggu.
Namun terkait berapa total kendaraan yang telah diperiksa, pihak Ditlantas Polda DIY masih menunggu laporan dari masing-masing wilayah.
"Kami bersinergi dengan Dishub, Satpol PP dan instansi terkait sudah menjalankan tiap Sabtu-Minggu. Untuk hasilnya masih baru direkap, karena baru kemarin malam operasinya selesai," terang dia.
Dikatakan olehnya, penerapan ganjil genap kendaraan di obyek wisata dinilai sangat efektif untuk mengurangi lonjakan kendaraan ketika akhir pekan.
Pasalnya, petugas di lapangan mengawasi setiap kendaraan yang hendak masuk ke area wisata.
"Itu pasti efektif karena mengendalikan terjadinya lonjakam kendaraan di kawasan wisata. Jadi tidak diberlakukan di seluruh tempat, tetapi hanya diobyek wisata yang ditentukan pemerintah. Ini mengendalikan lonjakan pelanggaran prokes," tegasnya.
Disinggung sejauh mana efektivitas itu dapat dirasakan, menurut Jan Benjamin secara kasat mata diobyek wisata yang dipantau oleh petugas tidak ditemui lonjakan yang siginifikan.
"Itu mungkin lebih tepat disampaikan pihak pengelola wisata, tetapi secara kasat mata untuk lokasi yang dilakukan pengawasan dan pengendalian, selama ini tidak kami temukan lonjakan pengunjung yang signifikan di tempat tersebut," terang dia.
Selain itu dengan diberlakukannya ganjil genap juga dinilai olehnya mampu menekan tingkat kecelakaan di jalan.(*)