Nasabah Geruduk Koperasi Simpan Pinjam di Klaten, Begini Penjelasan Pihak Pengelola
Sejumlah nasabah itu datang ke kantor koperasi karena ingin uang deposito yang ia tabung di KSP tersebut segera bisa dicairkan.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Nasabah dari sebuah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ramai-ramai mendatangi kantor koperasi tersebut, Senin (4/10/2021).
Sejumlah nasabah itu datang ke kantor koperasi karena ingin uang deposito yang ia tabung di KSP tersebut segera bisa dicairkan.
Pantauan TribunJogja.com, sekitar pukul 10.30 WIB di Jalan Veteran Kelurahan Barenglor, Kecamatan Klaten Utara di mana koperasi itu berada, sejumlah perwakilan nasabah diajak untuk berdialog oleh pihak KSP.
Kepala cabang dari KSP yang digeruduk nasabah itu, Muryanto, menjelaskan jika pihaknya telah menampung aspirasi dari para nasabah tersebut.
Ia mengatakan jika akan membayarkan tabungan deposito nasabah secara bertahap.
"Jadi seperti yang saya sampaikan tadi kepada anggota bahwa, untuk skema pertama jadwalnya Juli sampai Desember. Ini kan masih ada 3 bulan, jadi kita harap kantor pusat secepatnya datangkan cash in yang cukup besar sehingga haknya anggota di cabang bisa dicairkan semuanya," ucapnya.
Menurut Muryanto, untuk saat ini pihaknya belum bisa mencairkan uang nasabah yang berjumlah besar karena sudah masuk ranah PKPU.
"Saat ini uang nasabah belum bisa dicairkan karena sudah masuk ranah PKPU (penundaan kewajiban pembayaran utang), kan semua tagihan masuk ke PKPU. Jadi perusahaan yang masuk kesulitan keuangan masuk PKPU," jelasnya.
Menurutnya, kantor koperasi itu, saat ini sedang mengalami kesulitan keuangan karena pandemi Covid-19.
"Kantor kami, juga mengalami kesulitan likuiditas sektor usahanya, seperti pinjaman, kemudian hotel, kemudian properti juga alami kesulitan, yang kredit pun juga mengalami kesulitan sehingga dana terbatas," paparnya.
Ia mengaku jika, pada periode Juli-Desember ini, pihaknya sudah membayarkan uang deposito sejumlah nasabah.
"Untuk uang anggota sebenarnya tetap kita bayarkan sejak bulan Juli lalu, tapi itu untuk nasabah yang kecil-kecil dulu. Prioritasnya nasabah yang sakit, jompo dan lainnya," ungkapnya.
Disinggung terkait jumlah nasabah dari KSP itu, Muryanto menyebut jika saat ini nasabah KSP di Klaten berjumlah sekitar 1.000 nasabah dengan total aset sekitar Rp40 miliar hingga Rp50 miliar.
"Intinya, kesulitan pembayaran karena adanya PPKM dan investor mau take over pinjamanan pulang ke negaranya. Ini kasus Covid sudah landai dan mungkin investor akan datang lagi," ucapnya.
Seorang nasabah, Mas'ud mengatakan jika uang tabungan miliknya sekitar Rp300 juta tak bisa ditarik.