Tiga Selter Isoter DIY Ditutup

Sedikitnya tiga selter isolasi terpusat (isoter) yang ada di DIY resmi tak beroperasi per Kamis (30/9/2021).

Editor: Agus Wahyu
Istimewa
Rusun Asrama Mahasiswa PIAT 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sedikitnya tiga selter isolasi terpusat (isoter) yang ada di DIY resmi tak beroperasi per Kamis (30/9/2021). Ketiganya telah beroperasi selama dua bulan untuk mengarantina warga yang terpapar Covid-19.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana merinci, isoter yang mengalami penutupan meliputi Rusun BBWSSO, Isoter PIAT UGM, dan Isoter UNY. "Isoter sekarang semua sudah kosong. Penghentian operasi setelah diadakan rapat evaluasi dengan BNPB dan para penanggung jawab dan petugas medis isoter," jelas Biwara kepada Tribun Jogja, Jumat (1/10/2021).

Adapun pertimbangan penutupan tersebut mengacu pada kajian epidemiologis yang menunjukkan tren penularan Covid-19 yang terus melandai. Hal ini juga diikuti menurunnya positivity rate, tingkat keterisian tempat tidur di 27 RS rujukan Covid-19, dan kasus aktif harian.

"Sehingga untuk saat ini kebutuhan isoter menurun, baik yang dikelola provinsi atau kabupaten/kota," terangnya.

Kendati demikian, Pemda DIY masih menyiagakan puluhan selter isolasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Berdasarkan data Dinas Sosial DIY, tercatat ada 43 selter isolasi yang masih beridiri.

Pengelolaannya dilakukan oleh beragam pihak. Mulai dari pemerintah daerah setempat, hotel, rumah sakit, perguruan tinggi, TNI, dan kepolisian. Sedangkan total kapasitas selter isolasi yakni sebesar 2.643 ruangan dan saat ini hanya terisi sebanyak 51 ruangan.

"Untuk kebutuhan isolasi dioptimalkan isoter yang dikelola Dinas Sosial dan kabupaten/kota," bebernya.

Gunungkidul
Dua tempat isolasi terpusat (isoter) milik Pemkab Gunungkidul sudah dinonaktifkan untuk penggunaan. Pasalnya, tidak ada lagi warga konfirmasi positif yang perlu menjalani karantina di sana.

Kepala Seksi Perlindungan Jaminan Sosial, Dinsos Gunungkidul, Suyatin mengatakan kedua isoter tersebut masing-masing berada di Kalurahan Petir Rongkop, dan Wisma Wanagama, Playen. "Keduanya sudah kosong karena tidak ada pasien yang dikarantina," katanya kepada wartawan, Jumat (1/10/2021).

Suyatin bahkan menyebut isoter atau selter di Petir sudah tidak digunakan selama sebulan lebih. Sedangkan, Wisma Wanagama kosong dari pasien yang dikarantina sejak 18 September lalu.

Wisma Wanagama sendiri merupakan kompleks milik Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Adapun Pemkab Gunungkidul menjalin kerja sama untuk penggunaannya sebagai selter Covid-19.

"Kerja sama dengan UGM untuk Wisma Wanagama juga sudah berakhir 24 September lalu," ungkap Suyatin.

Selama digunakan, Wisma Wanagama paling banyak ditempati pasien karantina dibandingkan selter Petir. Adapun puncak tertingginya terjadi pada Agustus silam, di mana setidaknya ada puluhan warga ditempatkan di Wanagama.

Meski saat ini sudah dinonaktifkan, keduanya tetap disiagakan. Terutama untuk mengantisipasi jika kembali terjadi lonjakan kasus. "Tentu tidak kita harapkan (lonjakan kasus), tapi jika terjadi akan diaktifkan kembali," jelasnya.

Kulon Progo
Pemkab Kulon Progo masih memfungsikan tempat isoter Rusunawa Giripeni bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Langkah tersebut untuk mengantisipasi bila penggunaan Aplikasi Pedulilindungi sebagai alat skrining kesehatan masyarakat sudah digunakan secara efektif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved