Lebih Dari 60 Kampung di Kota Yogyakarta Menjadi Kampung Sayur

Puluhan kampung di Kota Yogyakarta mendapat predikat kampung sayur. Hal itu lantaran warga kampung memanfaatkan lahan kosong di sekitarnya

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puluhan kampung di Kota Yogyakarta mendapat predikat kampung sayur. Hal itu lantaran warga kampung memanfaatkan lahan kosong di sekitarnya untuk menanam sayur.

Masyarakat ingin memanfaatkan lahan atau tanah pekarangan yang tidak produktif dan menyulapnya menjadi lahan produktif.

Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Imam Nurwahid mengatakan ada lebih dari 60 kampung di Kota Yogyakarta yang menjadi kampung sayur.

Baca juga: Sebanyak 13 OPD di Lingkup Pemda DIY Terapkan Aplikasi PeduliLindungi

Awalnya kampung sayur bukanlah program dari Pemerintah Kota Yogyakarta, melainkan inisiatif dari masyarakat sendiri.

Namun kemudian kampung sayur ini menarik minat masyarakat, terutama dengan adanya pandemi COVID-19. 

"Ketika pandemi COVID-19, seperti daya ungkit. Banyak yang kemudian work from home (bekerja dari rumah), kemudian pertemuan dengan masyarakat lebih intensif sehingga kampung sayur ini dikenal luas. Masyarakat kemudian lebih greget," katanya, Jumat (01/10/2021).

Melihat tingginya minat masyarakat untuk menjadikan kampungnya sebagai kampung sayur, pihaknya kemudian melakukan pendampingan.

Tujuannya agar sayur yang akan ditanam bisa tumbuh dengan subur, dan masyarakat bisa memanfaatkannya.

Baca juga: Bupati Sleman : Saya Pastikan PSS Tidak Akan Pergi dari Sleman!

"Kami melakukan pendampingan budidaya, berkebun, bertani. Sehingga nanti masyakat bisa mandiri. Banyak sekali kampung yang memanfaatkan lahan di sekitarnya. Misalnya dulu sebagai tempat sampah, kemudian dibersihkan untuk bercocok tanam. Masyarakat membentuk kelompok tani. Satu kampung bisa lebih dari satu kelompok," lanjutnya.

Imam menilai keberadaan kampung sayur di tengah masyarakat sangat baik, terutama di tengah pandemi COVID-19.

Masyarakat harus mengonsumsi makanan yang bergizi, salah satunya sayur. Dengan mengonsumsi sayur diharapkan imun meningkat dan terhindar dari paparan COVID-19.

"Selain untuk peningakatan gizi, keberadaan kampung sayr juga menjadi sumber oangan terdekat,"tambahnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved