Pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin Tanggapi Kabar Munculnya Klaster Covid-19 di Ribuan Sekolah
Menkes Budi Gunadi Sadikin menepis kabar terkait ribuan lebih sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi klaster Covid-19
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di beberapa daerah dikabarkan memunculkan klaster baru penularan Covid-19 di sekolah.
Namun kabar tersebut ditepis oleh pemerintah, dalam hal ini Kementrian Kesehatan (Kemenkes).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pun menepis kabar terkait ribuan lebih sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas menjadi klaster Covid-19.
Sebab, kata dia, data yang diperolehnya menunjukkan kasus Covid-19 di sekolah lebih sedikit.
Baca juga: Ada 234 SMA/SMK di DI Yogyakarta Dinyatakan Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Muncul Klaster Penularan Covid-19 di Sekolah saat PTM, Sri Sultan HB X : Akan Ada Evaluasi
Hal tersebut disampaikan Budi dalam konferensi pers secara virtual, Senin (27/9/2021).
"Jadi kalau banyak yang kemarin diskusi atau beredar hoaks bahwa klaster (Covid-19) yang demikian banyak, sebenarnya enggak demikian," kata Budi.
Budi mengatakan, pihaknya melakukan beberapa surveilans Covid-19 di beberapa sekolah di Jakarta dan Semarang.
Ia mengatakan, dari satu sekolah, 80-90 subyek dites Covid-19 dan hasilnya beragam ada yang positif dan negatif.
"Contoh kalau SDN Rawasari itu 30 orang di-swab, positif Covid-19 cuma satu orang, itu pasti itu bukan klaster, misalnya di bawah itu di Duren Sawit SMP PGRI dari 266 orang dites, 21 positif itu kemungkinan besar kalster," ujar dia.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, PTM terbatas di sekolah tak bisa selamanya ditunda karena pandemi, mengingat akan menimbulkan kerugian jangka panjang.
Untuk itu, Kemenkes akan akan melakukan advance surveilans untuk aktivitas tatap muka di sekolah.
"Kita harus belajar hidup dengan ini, saya bicara dengan pak Nadiem (Mendikbudristek) ya ini normal kita harus belajar hidup dan kita tangani, jadi risk management-nya masih bagus, bukan kemudian kita takut menghindari karena kita pasti harus tetap belajar mengajar," ucap dia.
Klarifikasi Kemendikbud Ristek
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyampaikan klarifikasi terkait isu 2,8 persen sekolah menjadi klaster Covid-19 selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Menurut dia, data itu merupakan akumulasi selama pandemi Covid-19.