Ada 234 SMA/SMK di DI Yogyakarta Dinyatakan Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Sekolah jenjang SMA/SMK yang dinyatakan siap untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terus bertambah. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekolah jenjang SMA/SMK yang dinyatakan siap untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terus bertambah.
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY mencatat bahwa sejauh ini terdapat 234 dari total sebanyak 438 SMA/SMK di DI Yogyakarta yang dinyatakan siap melaksanakan PTM.
Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya menerangkan, kendati PTM telah diizinkan sejak Senin (21/9/2021) lalu, sebagian besar sekolah masih memilih melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Baca juga: Pemkot Magelang Lakukan Pendampingan Terhadap Anak-anak Terdampak Covid-19
Sebab, sekolah masih memiliki sejumlah agenda meliputi penilaian tengah semester (PTS) dan asesmen nasional.
Mayoritas sekolah memilih melaksanakan PTM pada 4 Oktober 2021 mendatang.
"Saat ini sekolah SMA masih PTS. Kan masih dijalankan daring. SMK itu kemarin baru selesau tanggal 23 menlaksanakan asesmen nasional. Mereka terbatas hanya 45 siswa," terang Didik saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Jumat (24/9/2021).
Sekolah yang melaksanakan PTM dikatakan telah memenuhi segala persyaratan sesuai dengan dalam Surat Edaran Gubernur Nomor 420/19096 tentang Kebijakan Pendidikan pada Masa PPKM Level 3 untuk Pengendalian Penyebaaran Covid-19 di Lingkungan Pendidikan di DI Yogyakarta.
Dalam edaran itu disebut bahwa PTM dilaksanakan bagi khusus sekolah yang sudah divaksin mencapai 80 persen dari jumlah keseluruhan warga sekolah meliputi guru, pelajar, dan tenaga kependidikan.
Sekolah juga perlu berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan Covid-19 setempat untuk penerapan prokes pencegahan Covid-19.
Penerapan uji percontohan pembelajaran tatap muka terbatas pun dilakukan dengan memadukan PJJ dan PTM atau blended learning dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan kesehatan siswa.
Menyikapi adanya klaster penularan Covid-19 di SDN 1 Panggang, Gunungkidul, Didik tidak bisa berkomentar banyak.
Sebab, wewenang pengawasan ada di pemerintah kabupaten Gunungkidul.
Baca juga: Tinjau Vaksinasi Santri di Klaten, Menko Airlangga: 125 Juta Warga Indonesia Sudah Divaksin
Namun, Didik memastikan bahwa penyelenggaran PTM di jenjang SMA akan dihentikan jika ditemui klaster penularan.
"Di edaran kita begitu. Jika terjadi ada penularan kita hentikan. Kita lakukan tracing paling tidak tiga hari pembersihan," jelasnya.
Selain itu, Disdikpora DIY juga belum berencana untuk menyelenggarakan skrining dalam rangka mendeteksi virus Covid-19 di sekolah.
Namun jika ada siswa yang merasa memiliki gejala Covid-19 diminta untuk tak datang mengikuti PTM dan diminta untuk memeriksakan diri.
"Saya kira tidak ya (untuk skrining). Nanti di masing masing sekolah kita lihat perkembangannya. Hasil itu apakah ada penularan," jelasnya. (tro)