Pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin Tanggapi Kabar Munculnya Klaster Covid-19 di Ribuan Sekolah

Menkes Budi Gunadi Sadikin menepis kabar terkait ribuan lebih sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi klaster Covid-19

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
dok.via Tribunnews
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin 

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendiknbud Ristek, Jumeri mengatakan, ada empat mispersepsi di masyarakat terkait hal tersebut.

Pertama, data 2,8 persen yang dipublikasikan Kemendikbud Ristek, bukan klaster Covid-19, namun itu merupakan jumlah warga sekolah yang terpapar Covid-19.

“Jadi itu 2,8 persen adalah bukan data klaster pendidikan. Tetapi itu adalah data yang menunjukkan satuan pendidikan yang melaporkan aplikasi kita, lewat laman kita, bahwa di sekolahnya ada warga yang tertular Covid-19,” kata Jumeri dalam acara Bincang Pendidikan virtual, Jumat (24/9/2021).

Kegiatan uji coba pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 1 Mungkid, Kabupaten Magelang, Senin (30/08/2021)
Kegiatan uji coba pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 1 Mungkid, Kabupaten Magelang, Senin (30/08/2021) (TRIBUNJOGJA.COM/ Nanda Sagita Ginting)

Adapun berdasarkan data hasil survei Kemendikbud Ristek per 20 September 2021, tercatat ada 2,8 persen atau 1.296 dari 46.580 responden sekolah menjadi klaster Covid-19.

Data yang sama juga menyebut 7.307 tenaga pendidik dan 15.429 siswa positif Covid-19.

Menurut Jumeri, data 2,8 persen sekolah yang jadi klaster Covid-19 itu tidak hanya bersumber dari sekolah yang sudah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Baca juga: Antisipasi Munculnya Klaster Pelajar, Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya Sidak PTM di Sekolah

Baca juga: PTM di DI Yogyakarta Dimulai, Sekolah dan Keluarga Harus Bersama Jaga Anak Terhindar dari Covid-19

Ia mengatakan, dari banyak sekolah hanya 46.580 responden sekolah yang mengisi survei Kemendikbud Ristek ada juga sekolah yang belum menggelar PTM terbatas.

“Jadi ini kita punya banyak sekolah, yang melapor itu 46.580 baik dia melapor bahwa sudah PTM maupun melapor belum PTM,” kata Jumeri.

Selanjutnya, Jumeri menekankan, jumlah tersebut adalah data sejak Juli 2020 hingga September 2021.

“Jadi itu kira-kira masa 14 bulan dari perjalanan pembelajaran di Indonesia ini baik yang PTM maupun yang belum PTM,” kata dia.

( kompas.com )

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved