Kabupaten Bantul

Pasien di Isoter Bantul Kosong, Nakes Dialihkan untuk Percepat Vaksinasi

BOR di RSLKC juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, sehingga nakes di tempat tersebut dialihkan untuk membantu vaksinasi.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
RS Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro, Bantul. 

TRIBUNJOGJA.COM - Angka kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Bantul rendah secara konsisten.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul per Jumat (17/9/2021) Kasus Konfirmasi Covid-19 bertambah sebanyak 65 orang.

Dengan kondisi ini maka sejumlah tempat isolasi terpadu (isoter) baik milik Kabupaten atau milik Kalurahan tidak lagi merawat pasien atau dalam keadaan kosong.

"Jadi tren kasus (Covid-19) di Bantul turun sangat banyak. Hal ini bisa dilihat dari tingkat keterisian bed (BOR) isoter milik Kabupaten dan Kalurahan yang saat ini sudah kosong," ujar Penanggung Jawab isoter milik Kabupaten di Bantul dr. Tarsisius Glory, Sabtu (18/9/2021).

Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 Menurun, RSLKC Bambanglipuro Bantul Kini Merawat Pasien Tanpa Gejala

Glory yang juga merupakan Direktur Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro ini mengatakan bahwa BOR di RSLKC juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Hal itu membuat pasien Covid-19 dengan kategori ringan dan sedang bisa langsung ditangani di RSLKC.

"Kalau BOR di rumah sakit lapangan (RSLKC) turun jauh di bawah 30 persen dari tempat tidur yang ada. Karena itu akan kita ambil alih penanganan pasien positif langsung ke RSLKC, karena banyak bed kosong," ujarnya.

Dengan kosongnya isoter kabupaten dan kalurahan nakes di tempat tersebut dialihkan untuk membantu vaksinasi.

Langkah ini dilakukan agar vaksinasi di Kabupaten Bantul semakin luas cakupannya, terlebih beberapa sekolah di Bantul akan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) awal pekan depan.

"Untuk nakes di isoter kita alihkan membantu vaksinasi. Karena kita ingin mempercepat vaksinasi untuk pelajar baik untuk SD yang usianya sudah 12 tahun, SMP, SMA dan SMK sederajat jelang PTM," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo menyatakan saat ini pihaknya bisa menyuntikkan vaksinasi sekitar 1.600 dosis per hari.

Layanan vaksinasi pun sudah tersebar baik di sentra vaksinasi SMK Kesehatan, Dinas Kesehatan maupun seluruh puskesmas, RS dan klinik yang ada di Kabupaten Bantul.

Baca juga: Kabupaten Bantul Akan Melakukan Uji Coba PTM pada 20 September 2021

"Mudah-mudahan kita cepat, dan sesuai target akhir Oktober, dawuh Ngarsa Dalem, kita harus mencapai 80 persen dari target, mudah-mudahan tercapai," ujarnya.  

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengaku capaian vaksinasi di Bantul terbilang tinggi.

Bahkan, saat ini ada satu Kalurahan di Kabupaten Bantul yang telah mencapai herd immunity.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved