Apa Kata Epidemiolog Tentang Virus Corona Varian Mu
varian Mu tujuh kali lebih resisten terhadap antibodi yang dihasilkan vaksinasi. edangkan varian delta, kekuatannya 2,6 kali m
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com JAKARTA -- Fakta baru mengenai virus corona varian Mu.
Varian baru ini disebut tujuh kali lebih kuat dalam mengatasi antibodi tubuh yang dihasilkan dari vaksinasi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Epidemiolog Griffith Universty Dicky Budiman.
Dalam menghadapinya, strategi 3T (tracing, testing, treatment), vaksinasi dan pembatasan aktivitas harus dilakukan secara serius.
“Apapun variannya, jangan sampai kita melupakan bahwa kita harus merespons pandemi ini terus menerus dengan sangat serius,” kata Dicky Budiman, Selasa (14/9/2021).
Dia menjelaskan, varian Mu tujuh kali lebih resisten terhadap antibodi yang dihasilkan vaksinasi .
Sedangkan varian delta, kekuatannya 2,6 kali mengatasi resistensi antibodi dari vaksinasi .
Lebih kuat dari varian delta, adalah varian beta yang memiliki kekuatan hingga enam kali mengatasi antibodi yang dihasilkan vaksinasi.
“Tapi Mu ini lebih tinggi lagi hampir 7,6 kali Ini yang berpotensi memperburuknya situasi,” ujar Dicky Budiman.
Dengan kemampuan seperti ini, kata Dicky Budiman, orang yang sudah divaksinasi dan pernah terinfeksi, bisa terinfeksi kembali dan bisa memburuk.
Memang sampai saat ini belum terkonfirmasi adanya kasus varian Mu di Indonesia.
Namun, menurut Dicky Budiman, masuknya varian Mu ke Indonesia hanya soal waktu.
“Saya sering sampaikan bahwa keberadaan atau masuknya varian baru di Indonesia itu perkara waktu,” kata Dicky.
Apalagi situasi dan kondisi di Indonesia sangat kompleks.