Progres Pembangunan Proyek Tol Solo-Yogyakarta hingga Izin Penentuan Lokasi Jalur Tol Bandara YIA

Pemerintah DIY mentargetkan, pengajuan IPL itu dapat selesai di tahun ini, sayangnya proses itu pun tampaknya terganjal beberapa hal.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
IST
Pembangunan proyek nasional Tol Yogyakarta-Bawen dan Tol Yogyakarta-Solo di beberapa wilayah di Sleman sudah memasuki pembayaran uang ganti ruti (UGR). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Izin penetapan lokasi (Penlok) tol seksi III Solo-Yogyakarta-Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) tak kunjung selesai.

Padahal pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah tidak ada kendala lagi terkait jalur tol tersebut.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY, Krido Suprayitno, mengatakan proses pengajuan IPL oleh tim pengadaan lahan jalan tol masih berproses.

Pemerintah DIY mentargetkan, pengajuan IPL itu dapat selesai di tahun ini, sayangnya proses itu pun tampaknya terganjal beberapa hal.

"IPL belum ada, masih di pemerintah pusat dokumennya, jadi belum diajukan ke gubernur," kata Krido, Jumat (10/9/2021).

Baca juga: Di Sinilah Titik Pertemuan Tol Yogyakarta-Bawen-Tol Yogyakarta-Solo Wilayah Sleman

Baca juga: Rincian Lokasi Exit Tol Yogyakarta - Solo dan Rest Area di Wilayah Klaten

Dia belum mengetahui belum dikirimnya dokumen pengajuan penetapan lokasi itu disebabkan karena apa.

"Kurang tahu ya, mungkin ada beberapa sedikit revisi," terang dia.

Pemerintah DIY berharap IPL tol tersebut segera terbit, sehingga pembebasan lahan untuk tol segera dilaksanakan.

Sebagai informasi, pengerjaan proyok tol seksi III sepanjang 30,77 kilometer tersebut ditarget pada 2022.

Sementara untuk target operasionalnya direncanakan pada 2024 mendatang.

Sebelumnya, proyek Tol Jogja-YIA sempat terhambat di Mlangi, Gamping, Sleman, trase itu sempat mengalami empat kali perubahan karena ada penolakan warga setempat kemudian mengusulkan untuk memindahkan jalur.

Progres pengadaan lahan telah memasuki pembayaran Uang Ganti Rugi (UGR) tahap 2 di Desa Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Sleman
Progres pengadaan lahan telah memasuki pembayaran Uang Ganti Rugi (UGR) tahap 2 di Desa Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Sleman (Tribunjogja.com |)

Kala itu Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menggeser trase jalan tol Yogyakarta-Cilacap, segmen Yogyakarta- Bandara YIA yang masuk dalam tahapan rencana pengajuan Izin Penetapan Lokasi (IPL)

Semula warga Desa Mlangi, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman memprotes terkait trase yang membelah pintu masuk desa dan mengganggu keberadaan bangunan cagar budaya masjid Pathok Negoro yang berada di desa teraebut.

"Kemarin sudah dibahas. Dari lokasi awal sudah bergeser 100 meter ke Timur," kata Kepala Dispertaru DIY Krido Suprayitno, kepada Tribunjogja.com, Rabu (23/12/2020).

Ia menambahkan, dari perubahan trase tersebut Dispertaru DIY meyakini sudah tidak ada lagi bangunan cagar budaya baik itu masjid dan beberapa pondok pesantren yang terganggu dari pembangunan tol tersebut.

Baca juga: Kabar Terbaru Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Wilayah Sleman

Baca juga: Kampung Miliarder di Sleman Hasil Ganti Rugi Tol Yogya-Bawen, Ini Pengakuan dan Cerita Warga

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved