Apakah Anda Introvert, Ekstrovert, atau Ambivert? Simak Ciri-cirinya Berikut Ini
Ekstrovert atau introvert mungkin sering Anda dengar. Tapi bagaimana dengan tipe kepribadian ambivert? Ini merupakan kombinasi keduannya?
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Meskipun psikolog telah menggunakan istilah ambivert selama beberapa dekade, sebagian besar masih asing bagi publik.
Berkat video YouTube populer, pembicaraan TEDx, dan buku tentang ambiversi, minat pada tipe kepribadian telah tumbuh secara signifikan di abad ke-21.
Dan ada alasan lain untuk perhatian baru yang diterima ambiversi: Semakin banyak orang menyadari bahwa mereka bukan introvert atau ekstrovert.
Baca juga: Punya Pasangan Introvert? Coba Contek Ide Kencan Seru Ini untuk Kalian
Seberapa Umum Tipe Kepribadian Ini?
Berapa banyak orang yang ambivert? Menurut Adam M. Grant, seorang profesor psikologi di University of Pennsylvania's Wharton School, dua pertiga orang tidak memandang diri mereka sebagai ekstrovert atau introvert. Dia memperkirakan bahwa lebih dari setengah populasi adalah ambivert.
Orang tidak secara sadar memilih untuk menjadi tipe kepribadian tertentu.
Sebaliknya, kepribadian berkembang sejak masa bayi dan tidak berubah secara signifikan seiring bertambahnya usia.
Itu karena lingkungan dan genetika memengaruhi tipe kepribadian, dengan ekstraversi terkait dengan tingkat dopamin di otak.
Dopamin memengaruhi sirkuit otak yang "mengendalikan penghargaan, pembelajaran, dan respons terhadap hal baru," menurut sebuah studi yang dilakukan oleh pemimpin peneliti Michael Cohen.
Penelitiannya juga menemukan bahwa otak ekstrovert bereaksi lebih kuat terhadap aktivitas yang melibatkan risiko.
Baca juga: Ini Ciri-ciri Paling Umum Bahwa Anda Seorang Ekstrovert : Aspek Positif dan Negatif
Manfaat Ambivert
Ekstrovert telah lama dianggap memiliki keterampilan bersosialisasi, kecakapan memainkan pertunjukan, dan karisma yang dibutuhkan untuk menaiki tangga karier, tetapi penelitian menunjukkan bahwa ambivert mungkin adalah kelompok orang yang memiliki ciri-ciri kesuksesan dalam karier.
Penelitian Grant tentang topik ini menunjukkan bahwa bukan ekstrovert yang unggul sebagai tenaga penjualan tetapi ambivert.
Dia memberikan tes kepribadian kepada 340 karyawan call center dan menemukan bahwa ambivert menjual 51% lebih banyak produk per jam daripada rata-rata tenaga penjual. Dia mengidentifikasi para pekerja ini sebagai ambivert karena nilai tes kepribadian mereka jatuh di tengah introversi dan ekstroversi.
Jadi, mengapa ambivert begitu sukses?