Pendidikan
Hampir Seluruh SD dan SMP di Bantul Siap Terapkan PTM
Disdikpora Bantul menyatakan hampir semua sekolah jenjang SMP/MTs dan SD/madrasah ibtidaiyah siap menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Terkait hal tersebut, ia mengakui bahwa belum semua guru mendapatkan vaksinasi.
Hal itu dikarenakan ada kondisi yang tidak memungkinkan mendapatkan vaksin, misalnya guru yang sedang melakukan isolasi mandiri, atau guru penyintas Covid-19 dan perlu 3 bulan setelah dinyatakan sembuh untuk bisa mendapatkan vaksinasi.
Termasuk guru yang memiliki komorbid lain, sehingga tidak memungkinkan mendapatkan vaksin.
"Vaksinasi guru memang sudah maksimal, hanya ada kasuistik," ungkapnya.
Pemkab Bantul terus mengebut agar seluruh pelajar berusia 12 tahun ke atas bisa memperoleh vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Pemkab Bantul Upayakan Kesejahteraan Anak yang Kehilangan Orang tuanya karena Covid-19
Namun bagaimana dengan siswa SD yang berusia di bawah 12 tahun?
Terkait hal tersebut, Isdarmoko menyatakan bahwa pihaknya akan sepenuhnya mengikuti arahan dari Bupati Bantul.
"Karena pelajar yang mendapatkan vaksinasi 12 tahun ke atas, apakah hanya SMP saja yang bisa PTM? Tidak juga, yang penting kesiapan sekolah. Yang jelas Pak Bupati sudah memberikan lampu hijau," tuturnya.
Agar sekolah-sekolah semakin siap, pihaknya pun meminta agar sekolah mempersiapkan risiko mitigasi.
Dengan risiko mitigasi tersebut maka sekolah bisa bertindak dan menerapkan skenario tertentu jika dalam pelaksanaan PTM terjadi penularan Covid-19 hingga klaster.
"Maka betul jika Bupati menyampaikan tidak terburu-buru. Tapi sekolah-sekolah sudah kita kondisikan termasuk wajib membentuk Satgas covid-19. Semua sekolah wajib punya tim satgas di tingkat satuan pendidikan dengan SK kepala sekolah dan tembusannya sampai ke dinas," tambahnya. ( Tribunjogja.com )