Kabupaten Bantul
Pemkab Bantul Upayakan Kesejahteraan Anak yang Kehilangan Orang tuanya karena Covid-19
Saat ini belum ada jumlah yang akurat terkait anak yang yatim piatu atau kehilangan orang tuanya karena Covid-19.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Kabupaten Bantul terus melakukan pendataan untuk menghitung jumlah anak yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19.
Kepala Dinsos P3A Bantul, Didik Warsito, menyatakan bahwa saat ini belum ada jumlah yang akurat terkait anak yang yatim piatu atau kehilangan orang tuanya karena Covid-19.
"Saya masih menunggu data dari bawah, termasuk dari Lurah dari Panewu, untuk akurasi data memang membutuhkan waktu karena harus by name by address," ujarnya Rabu (25/8/2021).
Namun demikian, ia menekankan bahwa Bupati Bantul sudah berkomitmen untuk mengupayakan kesejahteraan anak-anak yang terdampak Covid-19 tersebut.
Baca juga: Pemda DI Yogyakarta Siapkan Program Pendampingan bagi Anak Yatim Imbas Pandemi Covid-19
"Kita bantu semampu APBD kita, tidak hanya sekedar beras, bahkan kami upayakan pendidikan, kesehatan. Maka dari itu, ini diperlukan penanganan lintas OPD yang akan dikoordinasi oleh Bupati sendiri," imbuhnya.
Selain bantuan permakanan, menurutnya yang paling utama adalah bantuan pendidikan dan kesehatan.
"Misalnya memberikan biaya sekolah dan tempat sekolah yang diinginkan. Kita lakukan fasilitasi, kalau bisa bebas pembiayaan pendidikan, dan kita juga akan memperhatikan kesejahteraannya," urainya.
Namun demikian, sebelum bantuan-bantuan itu akhirnya terealisasi, saat ini Dinas Sosial terus melakukan pendataan dan pencermatan kondisi anak. Melalui visiting, pihaknya akan memantau di mana anak itu tinggal, kondisi keuangan termasuk kondisi psikologisnya.
"Karena memang ada yang berasal dari keluarga berada tapi setelah yatim piatu, dia tetap tidak punya pekerjaan dan penghasilan (karena masih anak-anak)," ujarnya.
"Jika ada keluarga yang merawat, kita akan lihat kondisinya, karena kondisi anak itu berbeda-beda apalagi keluarga, maka dari itu butuh pencermatan melalui visiting," imbuhnya.
Ia pun menargetkan dalam waktu dekat akan ada data pasti terkait jumlah dan kondisi anak.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Jamin Akses Pendidikan untuk Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Wilayahnya
Apakah itu yatim, piatu atau yatim piatu.
Sehingga dengan detailnya data tersebut, maka bantuan yang akan diberikan juga akan tepat sasaran.
Ia juga berharap, dengan menurunya angka kematian akibat Covid-19 di wilayah Bantul, maka tidak ada lagi anak yang harus kehilangan orang tuanya.
"Mudahan-mudahan dengan menurunnya Covid-19, tidak ada lagi anak yang kehilangan orang tuanya," tandasnya.