Jadi Salah Satu Kandidat Panglima TNI, Ini Perjalanan Karir Jenderal Andika Perkasa Hingga jadi KSAD
Jadi Salah Satu Kandidat Panglima TNI, Ini Perjalanan Karir Jenderal Andika Perkasa Hingga jadi KSAD
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon menyebut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa akan menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun pada November ini.
Anggota Komisi 1 DPR RI tersebut meyakini pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto akan jatuh ke matra TNI Angkatan Darat.
Saat ada tiga kandidat calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto yakni KSAD Jenderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana Yudo Margono dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo.
"Insya Allah dalam waktu dekat, Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata Effendi kepada wartawan, Jumat (3/9/2021) seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Tribun-Papua.com.
Sementara sosok yang akan menggantikan KSAD jika Jenderal Andika Perkasa jadi Panglima TNI menurut Effendi adalah Letjen Dudung Abdurachman.
"Jenderal Dudung Abdurachman menjadi KSAD," pungkas Legislator PDIP itu.
Proses pergantian Panglima TNI sendiri diawali dengan penyerahan surat penunjukan Presiden ke DPR.
Presiden nantinya akan menetapkan calon panglima TNI yang kemudian akan dibawa oleh DPR ke dalam sidang paripurna.
Selanjutnya kandidat Panglima TNI akan menjalani fit and propertest oleh anggota Komisi 1.
Namun sejauh ini, Presiden Jokowi belum menyerahkan surat terkait dengan calon Panglima TNI yang akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihak DPR sampai saat ini belum menerima surat dari Presiden terkait dengan kandidat Panglima TNI.
"Sampai dengan saat ini, sampai dengan hari Jumat ya, itu surpresnya belum sampai ke DPR," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/9/2021).
Elite Partai Gerindra itu menambahkan bahwa surat presiden diserahkan tergantung pada kebutuhan dalam mengganti panglima TNI.
"Kalau Presiden memandang perlu cepat, ya kan pasti akan segera dikirim," tambahnya.
Kemudian, setelah surat itu sampai, Dasco mengatakan DPR akan memprosesnya.
"Menurut saya itu enggak terlalu lama," kata Dasco.
Adapun pembahasan surat itu akan digelar di Badan Musyawarah DPR sebelum dibawa ke rapat paripurna untuk ditugaskan ke komisi terkait yakni Komisi I DPR.
Komisi I, dikatakan Dasco, kemudian akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan.
"Nanti hasilnya akan disampaikan ke Presiden," kata Dasco.
Baca juga: Calon Panglima TNI, Komisi I DPR Masih Tunggu Surat Presiden hingga Muncul Nama KSAD Andika Perkasa
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Kandidat Kuat Calon Panglima TNI, Syarief Hasan : Pak Andika Perform Sekali
Perjalanan Karir Jenderal Andika Perkasa hingga jadi Kandidat Panglima TNI
Jenderal Andika saat ini Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI.
Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964.
Dalam kehidupan pribadi, Andika Perkasa menikah Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono atau yang karib disapa Hetty.
Bila menilik nama belakangnya, awam akan menyambungkan sosok Hetty dengan salah satu jenderal purnawirawan Tanah Air.
Ya, Hetty adalah putri mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono.
AM Hendropriyono disebut sebagai ikon pasukan elite Kopassandha atau yang kini bernama Kopassus.
Andika Perkasa adalah menantu AM Hendropriyono.
Riwayat pendidikan Andika Perkasa
Selama bertugas menjadi prajurit TNI AD, Andika Perkasa banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan.
Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, ia berada di Washington DC, Amerika Serikat untuk memperoleh pendidikan militer.
Dilansir Kompas.com, Andika Perkasa pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) jurusan Ekonomi di dalam negeri.
Sementara gelar Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3), Andika Perkasa mendapatkannya saat melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat.
Andika Perkasa adalah lulusan dari The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University.
Ia pun memiliki tiga gelar S2, yakni MA, MSc, dan MPhil, serta satu gelar S3 PhD.
Sementara di bidang kemiliteran, Andika Perkasa adalah lulusan Akademi Militer pada 1987.
Setelah lulus dari Akmil, Andika bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus.
Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991).
Kemudian Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).
Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus.
Kembali bertugas dalam waktu singkat, ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.
Belum genap setahun, ia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Pada 8 November 2013, Andika diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat dan pangkatnya dinaikkan menjadi brigadir jenderal.
Dua hari setelah Jokowi dan wakil presiden saat itu, Jusuf Kalla dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal.
Dua tahun ia mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.
Jabatan itu ia emban kurang lebih selama dua tahun.
Pada 2018, dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).
Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Ia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara.
Baca juga: Muncul Pamlet Deklarasi Dukungan Kepada Yudo Margono jadi Panglima TNI, Begini Tanggapan TNI AL
Dilantik jadi KSAD
Pada November 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono.
Menurut Presiden, Andika adalah sosok yang komplet lantaran pengalamannya memimpin sejumlah satuan di TNI.
"Pak Andika pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah jadi Pangdam, pernah jadi Komandan Paspampres, sebelumnya juga pernah di Penerangan TNI."
"Saya kira tour of duty-nya komplet, semuanya komplet," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Presiden menyatakan tidak menjadikan angkatan sebagai faktor utama dalam memilih pimpinan tertinggi di matra TNI AD tersebut.
Andika adalah angkatan Akmil 1987 sehingga melewati beberapa perwira tinggi seniornya.
Selain menjadi KSAD, Andika Perkasa juga ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Agustus 2020. (*)