Muncul Pamlet Deklarasi Dukungan Kepada Yudo Margono jadi Panglima TNI, Begini Tanggapan TNI AL
Muncul Pamlet Deklarasi Dukungan Kepada Yudo Margono jadi Panglima TNI, Begini Tanggapan TNI AL
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Beberapa waktu terakhir, muncul pamflet digital yang berisi rencana deklarasi dukungan terhadap Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun pada November mendatang.
KSAL Yudo Margono memang menjadi salah satu kandidat calon pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI selain KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo.
Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, dalam pamflet digital yang beredar, Indonesian Maritime Student akan melakukan konferensi pers dan deklarasi dukungan terhadap Yudo Margono sebagai penerus Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Deklarasi tersebut rencananya dilakukan di Kedai Avicena, Jalan Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (4/9/2021), sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam pamflet tersebut juga terdapat narasi terkait peran Yudo yang dibutuhkan dalam menangani potensi konflik maritim di Tanah Air.
"Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, yang rentan akan konflik maritim, sudah saatnya Panglima TNI dipimpin oleh Angkatan Laut," dikutip dari narasi dalam pamflet tersebut.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Kandidat Kuat Calon Panglima TNI, Syarief Hasan : Pak Andika Perform Sekali
Baca juga: Dukungan Terhadap Jenderal Andika Perkasa Terus Mengalir, Dinilai Sosok Tepat Sebagai Panglima TNI
Merespon hal itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono membantah soal undangan Indonesian Maritime Student terkait deklarasi dukungan kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI.
"(Deklarasi dukungan) tidak ada hubungannya dengan kegiatan TNI Angkatan Laut," ujar Julius, melalui keterangan pers, Kamis (2/9/2021).
Julius menegaskan, TNI AL memahami pemilihan calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
Di sisi lain, TNI AL masih fokus dalam mendukung kerja pemerintah dalam upaya penanggulangan Covid-19 melalui kegiatan vaksinasi.
Diketahui, Hadi Tjahjanto akan memasuki masa purnatugas pada November 2021.
Sesuai undang-undang, presiden akan mengajukan satu nama calon panglima TNI untuk menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Sejauh ini, terdapat tiga nama yang berpotensi menjadi penerus Hadi, yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo. (*)