Sekolah Tatap Muka
Hore, PPMK di DIY Turun ke Level 3, Bersiap Sekolah Tatap Muka
Ery Widaryana: "Nah, kita mulai melakukan persiapan itu, (minta izin orang tua siswa). Baru mulai dilakukan hari ini (kemarin)"
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah memperpanjang lagi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, 7-13 September 2021. Sedangkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turun dari Level 4 ke Level 3.
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, selama PPKM Darurat 7-13 September 2021, DIY berhasil turun dari PPKM Level 4 ke Level 3. "Sedangkan Bali kira-kira butuh satu minggu lagi untuk turun level, mengingat jumlah perawatan pasien (Covid-19) masih tinggi," terangnya lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/9/2021).
Luhut melanjutkan, per 5 September 2021, hanya ada 11 kabupaten/kota di Jawa dan Bali yang berada di Level 4, jumlahnya turun dari sebelumnya 25 kabupaten/kota. "Perkembangan Covid-19 di Jawa dan Bali semakin mengalami perbaikan berarti dengan hanya 11 kabupaten/kota berstatus Level 4 dari sebelumnya 25 kabupaten/kota," urainya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, jika ada penurunan level, perbedaannya tidak terlalu mencolok dengan penerapan PPKM Level 4. Misalnya terkait pembatasan aktivitas masyarakat. Pada PPKM Level 3, seluruh destinasi wisata yang ada di DIY masih ditutup.
Sedangkan kelonggaran yang diberlakukan hanya berada di sektor pendidikan. Yakni Pemda DIY diizinkan untuk menggelar uji coba sekolah atau pembelajaran tatap muka (PTM). “Tapi (PPKM) level 3 kan tidak banyak berbeda dengan level 4," jelasnya.
Aji pun meminta kepada masyarakat tetap menahan diri untuk berdiam di rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Dia lantas menyayangkan masih banyaknya wisatawan yang datang ke DIY padahal wilayah ini masih berstatus level 4.
"Jadi kita tidak ingin seperti terjadi Sabtu-Minggu kemarin. Di beberapa tempat ditutup tapi semua malah ke Malioboro," paparnya.
Persiapan
Sekolah tingkat SD maupun SMP di Sleman sudah mulai melakukan persiapan. Satu di antaranya meminta izin atau persetujuan kepada orang tua murid agar bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengatakan, pihaknya telah mendata kembali sekolah di Sleman dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) melalui pengawas dan kepala sekolah. Syarat agar siswa dapat kembali belajar di sekolah di tengah situasi pandemi corona menurutnya sangat banyak. Satu di antaranya, harus mendapat persetujuan dari orang tua siswa.
"Nah, kita mulai melakukan persiapan itu, (minta izin orang tua siswa). Baru mulai dilakukan hari ini (kemarin)," jelas Ery, Senin (6/9/2021).
Meminta izin dari orang tua siswa ini adalah bagian dari persiapan. Nantinya, ketika Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X dan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengizinkan, maka melalui persiapan itu, belajar tatap muka di Bumi Sembada bisa langsung dijalankan.
Ery memastikan, persiapan yang tengah dilakukan itu tidak terlalu dini. Sebab, persiapan sekolah tatap muka memang harus dilakukan dengan cermat. Di samping itu, persiapan juga dilaksanakan seiring program vaksinasi bagi pelajar yang terus dikebut. Hingga kini, menurutnya, 70 persen pelajar SMP di Sleman telah disuntik vaksin Covid-19.
"Kapan PTM dibuka atau diizinkan, kami belum tahu. Masih menunggu kebijakan pimpinan. Tapi kami harus mempersiapkan segala sesuatunya. Jika tiba-tiba dibuka agar bisa punya acuan," jelas Ery.
Persetujuan dari orang tua ini nantinya akan dijadikan nota dinas ke bupati sebagai dasar pertimbangan sekolah tatap muka.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, belum memutuskan kapan pembelajaran tatap muka akan digelar. Pihaknya hingga kini masih menunggu instruksi dari Gubernur DIY, sambil melakukan percepatan vaksinasi bagi pelajar.
"Setelah itu (PPKM level turun), belajar tatap muka kami masih menunggu sampai vaksinasi pelajar selesai," ujar dia.