Hampir Tuntas, 90 Persen Pelaku Pariwisata di DIY Sudah Divaksin Covid-19
Hampir Tuntas, 90 Persen Pelaku Pariwisata di DIY Sudah Divaksin Covid-19
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Vaksinasi dosis pertama pada kalangan pelaku wisata di DI Yogyakarta hampir tuntas.
Hingga pekan ini ada lebih dari 32 ribu pelaku wisata yang menerima suntikan vaksin Covid-19.
Cakupan tersebut telah menyentuh angka 90 persen dari total sasaran yang berjumlah sekitar 35 ribu orang.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharja menuturkan, di tengah penutupan destinasi wisata pihaknya memang tengah menggenjot pelaksanaan vaksinasi.
Sehingga saat sektor pariwisata di DIY dibuka, seluruh destinasi maupun pelaku wisatanya telah memiliki kesiapan. Resiko penularan Covid-19 pun dapat diminimalisir.
"Yang kita lakukan adalah mempersiapkan atau mereaktifkasikan kembali destinasi wisata itu sendiri. Salah satunya SDM-nya harus tervaksinasi semuanya. Makannya kita gencarkan vaksinasi wisata," jelas Singgih, Minggu (5/9/2021).
Singgih melanjutkan, tidak hanya pelaku wisata, vaksinasi juga menyasar anggota keluarga pelaku wisata serta masyarakat sekitar destinasi.
Terlebih pelaksanaan vaskinasi dilakukan di tempat-tempat wisata yang tersebar di DIY.
Sejauh ini, vaksinasi di tempat wisata telah dilakukan sebanyak 28 kali. Adapun gelaran terakhir dilaksanakan di Studio Alam Gamplong, Kecamatan Sumber Rahayu, Sleman.
Baca juga: Tiap Akhir Pekan, Satpol PP DIY Paksa Putar Balik Ribuan Kendaraan Wisawatan Luar Daerah
Baca juga: Wawali Kota Yogyakarta Mengklaim Kecepatan Vaksinasi Covid-19 di Wilayahnya Tertinggi di Indonesia
Kala itu, sedikitnya ada 1.000 sasaran yang menjalani vaskinasi.
"Tanggal 1-7 (September) juga (vaksinasi) di JEC. Kolaborasi dengan Tiket.com total ada 30 ribu sasaran. Jadi perhari 4.000 sasaran," terangnya.
Selain vaksinasi, pihaknya juga melakukan pengecekan kembali ke destinasi-destinasi wisata yang tersertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.
Karena setelah masa pendemi ini, wisatawan akan cenderung mengunjungi destinasi yang benar-benar siap salah satunya destinasi terverivikasi CHSE yang telah memenuhi standar kesehatan.
Walaupun vaksinasi telah dilakukan, semua pelaku usaha wisata diharuskan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Jadi memastikan bahwa fasilitas CHSE itu betul-betul bisa dijalankan. Misalnya memastikan wastafel mulai dari kran tempat sampah dan sebagainya. Ini saya minta dilakukan cek kembali," terangnya.