Kota Yogyakarta

Pemda DI Yogyakarta Anggarkan Rp 5,5 Miliar untuk Mebel Interior Eks Bioskop Indra

Pemerintah DIY bersama Pemkot Yogyakarta akan merelokasi pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Malioboro untuk dipindahkan ke eks bioskop indra.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penataan eks bioskop indra untuk sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta terus diupayakan.

Sebagaimana diketahui, pemerintah DIY bersama Pemkot Yogyakarta akan merelokasi pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Malioboro untuk dipindahkan ke eks bioskop indra.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwie menargetkan tahun ini persiapan penggunaan eks bioskop indra untuk tempat berjualan para PKL di Malioboro dapat selesai.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkot Yogyakarta untuk memuluskan rencana relokasi PKL tersebut.

Baca juga: Relokasi PKL Malioboro Menuju Eks Bioskop Indra, Pemkot Yogya Menanti Koordinasi Pemda DIY

"Kalau target ya tahun ini. Target itu kan bisa saja tidak tepat, tapi yang jelas kami terus berupaya secepat mungkin," katanya, saat dihubungi, Jumat (3/9/2021).

Sebagai upaya percepatan, Dinas Koperasi dan UKM DIY telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp5,593 miliar untuk pengadaan mebel interior eks bioskop indra.

Proses itu kini telah masuk lelang dan dalam tahapan pengumuman pasca kualifikasi.

"Anggarannya sekitar Rp5 miliar. Itu masih proses. Ya kurang lebih sesuai DED nya kan 700 sampai 800 PKL," terang dia.

Proses realisasi tempat baru bagi para PKL Malioboro itu masih simultan dan terus digenjot oleh pemerintah DIY dan Pemkot Yogyakarta.

Sementara Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Malioboro-Ahmad Yani (Pelmani) Slamet Santoso merespon, hingga kini pihaknya belum mendapatkan sosialisasi kelompok PKL mana yang nantinya akan direlokasi ke esk bioskop indra.

Namun informasi terakhir yang pernah ia dengar, nantinya para PKL kuliner yang akan mengisi ruangan di bangunan eks bioskop tersebut.

Baca juga: PPMAY Dukung Rencana Penataan PKL Malioboro ke Lahan Eks Bioskop Indra

"Kami belum mendapat sosialisasi. Kalau dulu pas awal itu katanya mau dipakai pedagang kuliner," terang dia.

Sikap Pelmani jika nantinya dipaksa untuk pindah ke tempat baru, mereka sepakat untuk menolaknya.

Alasannya menurut Slamet selama ini ikon Jalan Malioboro adalah kehadiran para PKL, jika PKL itu dipindahkan ke eks bioskop indra maka dikhawatirkan akan mempengaruhi kunjungan wisatawan di jalan itu.

"Kami tidak setuju. Karena apa? Malioboro itu kan ikonnya ya PKL. Kalau dipindah ya keberatan," tegasnya.

Alasan lainnya, para anggota Pelmani saat ini berjumlah 400 orang, dia mengkhawatirkan apabila salah satu dari mereka dipindah akan timbul permasalahan di kalangan PKL lain.

"Soalnya Pelmani itu juga satu atap dengan salah satu koperasi lain. Jadi masalah nanti, kalau Pelmani pindah otomatis yang satunya juga pindah," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved