Wacana PPKM DI Yogyakarta Turun Level dan Sekolah Dibuka, Orang Tua Masih Galau
Wacana level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DI Yogyakarta akan turun dipastikan berdampak pada pembukaan sekolah.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wacana level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DI Yogyakarta akan turun dipastikan berdampak pada pembukaan sekolah.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, apabila level PPKM di DIY turun menjadi level 3, maka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan segera dilaksanakan.
Meski sudah ada sinyal untuk PTM di sekolah, sejumlah orang tua murid masih merasa ragu untuk melepas anaknya pergi ke sekolah di masa pandemi yang entah kapan ujungnya ini.
Baca juga: Peringati Hari Jadi Polwan, Polres Magelang Gelar Tasyakuran Secara Sederhana
“Jujur, aku sih masih galau ya, antara yes or no ngebiarin anak ikut PTM. Soalnya, anakku belum vaksin,” ungkap Yunurasih, seorang ibu yang memiliki anak kelas 2 SD, Kamis (2/9/2021).
Hingga kini, memang vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat paling muda hanya untuk remaja berusia 12-17 tahun dan belum ada vaksinasi bagi anak di bawah 12 tahun.
“Kelas 2 SD juga masih 8 tahun kan, belum ada imbauannya. Makanya itu aku bingung,” bebernya.
Mungkin saja, dia akan memperbolehkan anaknya pergi ke sekolah. Namun, dia berharap kelasnya tidak penuh.
“Tetap sekolah saja kali ya? Tapi kelasnya jangan penuh-penuh donk, biar tidak penuh,” tukasnya.
Lain halnya dengan Anggit Handayani. Dia merasa cukup lega ada wacana pembukaan sekolah.
Menurutnya, itu menjadi angin segar di tengah nasib yang tidak pasti.
“Kalau aku, anakku sudah kelas 6 SD, senang kalau bisa tatap muka. Bukan apa, pelajaran lewat daring itu benar-benar beda sama tatap muka,” ujar Anggit ketika dihubungi Tribun Jogja.
Namun, dia memberikan catatan, PTM harus benar-benar dilaksanakan dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Baca juga: Situs Mintorogo Berbentuk Stupa Tunggal di Prambanan Sleman Diduga Peninggalan Abad 8 Masehi
“Cemas juga sih sama penyebaran Covid-19, tapi kalau diterusin belajar daring, nanti anakku ketinggalan. Kelas daring itu, jujur, anak susah ngerti,” paparnya.
Anaknya yang sudah berusia 12 tahun itu juga sudah mendapat vaksinasi Covid-19.