Embung Grigak, Upaya CCFI dan YOT Atasi Masalah Sulit Air Bersih di Gunungkidul
Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) bersama Yayasan Obor Tani (YOT) belum lama ini meresmikan Embung Grigak di Pedukuhan Karang, Kalurahan Girikarto
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) bersama Yayasan Obor Tani (YOT) belum lama ini meresmikan Embung Grigak di Pedukuhan Karang, Kalurahan Girikarto, Panggang, Gunungkidul. Embung seluas 1 hektare ini dibangun persis di tepi tebing pantai selatan.
Ketua Pelaksana CCFI, Triyono Prijosoesilo mengatakan Embung Grigak merupakan salah satu bentuk upaya mengatasi krisis air bersih. Terutama bagi warga Panggang.
"Apalagi kawasan Panggang memiliki kondisi yang tandus dengan perbukitan kapur," jelas Triyono memberikan keterangannya pada Rabu (01/09/2021).
Baca juga: Wahid Foundation Salurkan Bantuan Ambulans dan Alat Mitigasi Covid-19 untuk Desa Damai
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan bersama YOT, petani setempat hanya bisa menunggu musim hujan datang agar bisa bercocok tanam. Sedangkan di musim kemarau, mereka kerap kesulitan mengakses air.
Menurut Triyono, Embung Grigak dibangun dengan mekanisme tadah hujan. Air hujan yang ditampung kemudian dialirkan untuk memenuhi kebutuhan warga, mulai untuk pertanian hingga rumah tangga.
"Embung Grigak menggunakan lapisan geomembran sehingga bisa menampung air, pembangunan dimulai sejak Maret 2020 lalu," ujarnya.
Triyono mengatakan CCFI sejak lama berkomitmen mendukung program strategis pengembangan embung untuk pemenuhan air bagi sektor pertanian. Program ini pun sudah menjalin kerjasama dengan Kementerian Pertanian RI.
Menurutnya, program Community Water Program ini sudah berjalan sejak bertahun-tahun lalu. Hingga 2021 ini, sudah ada 7 embung yang sudah dibangun, termasuk Embung Grigak.
"Upaya peningkatan akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat terus kami lakukan, bersama berbagai mitra," kata Triyono.
Baca juga: Beri Dukungan, Brajamusti Akan Kirim Karangan Bunga Untuk PSIM pada HUT ke-92
Direktur Eksekutif YOT, Pratomo mengatakan keberadaan Embung Grigak akan meningkatkan potensi dan nilai ekonomi hasil alam setempat. Sebab kawasan tersebut cocok ditanam buah alpukat, kelengkeng, dan mangga.
Lewat embung ini, hasil produktivitas dari komoditas tersebut bisa lebih optimal. Pada akhirnya, kehidupan ekonomi warga setempat juga akan mengalami peningkatan.
"Selain untuk irigasi, Embung Grigak bisa dijadikan wadah budidaya ikan hingga daya tarik wisata," jelas Pratomo.(alx)