Erupsi Gunung Merapi
Kabar Terkini Aktifitas Gunung Merapi, Mulai Melandai, Semalam Tak Ada Lagi Guguran Lava Pijar
Kabar Terkini Aktifitas Gunung Merapi, Mulai Melandai Tak Ada Lagi Guguran Lava Pijar dan Awan Panas
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Setelah terus-terusan meluncurkan guguran lava pijar, Gunung Merapi kembali tenang pada Selasa (31/8/2021).
Selama periode pengamatan mulai pukul 00.00-06.00 WIB, tak ada guguran lava pijar maupun awan panas.
Namun demikian, status gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan DIY tersebut masih Siaga.
Dikutip Tribunjogja.com dari laman BPPTKG Yogyakarta, secara meteorologi, puncak Gunung Merapi terpantau berawan dan mendung.
Angin bertiup sedang ke arah barat laut.
Suhu udara 13-20 °C, kelembaban udara 69-77 %, dan tekanan udara 836-917 mmHg.
Gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Gempa guguran tercatat 71 kali dengan amplitudo 3-37 mm berdurasi 16-129 detik.
Gempa hybrid atau fase banyak terjadi 7 kali dengan amplitudo 3-13 mm, S-P 0,5-0,6 detik berdurasi 7-9 detik.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi Senin 30 Agustus 2021, Enam Kali Luncurkan Lava Pijar ke Barat Daya
Baca juga: Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar Dua Kali, Jarak Luncur Terjauh 1,5 Km
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Tribunjogja/Ardhike Indah)