Manfaatkan Panel Surya, Mahasiswa UNY Ciptakan Alat Pengusir Burung di Sawah
Ide penggunaan panel surya untuk menjauhkan burung dari padi tercetus oleh sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Maka, menurut teori perhitungan, ukuran 150 meter sawah bisa menggunakan tenaga servo 60 kg.
Seperti mendayung satu dua pulau terlampaui, selain membantu petani mengusir burung, alat itu juga hemat energi dan tidak meninggalkan jejak karbon lantaran memanfaatkan sinar matahari.
“Kami melihat, sawah itu kan jarang dialiri listrik tapi cahaya matahari melimpah, jarang pohon besar, maka itu bisa dimanfaatkan,” beber Wolly.
Chalik menambahkan, bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat pengusir burung otomatis adalah Arduino uno, servo torsi, baterai, lonceng, panel surya dan adaptor.
Lonceng digunakan sebagai pengganti kaleng-kaleng agar suaranya lebih nyaring.
“Perakitan alat ini diawali dari membuat script Arduino uno dengan pemograman proteus yang dibuat pada perangkat PC. Setelah script dibuat, upload sistem ke Arduino uno dengan menggunakan kabel data” katanya.
Kemudian, tim membuat rangkaian kabel panel surya sesuai dengan posisi pemrograman yang telah dibuat.
Kabel itu kemudian dipasangkan pada baterai.
Daya baterai akan mengaktifkan Arduino uno yang ada di program juga akan membangkitkan daya pada servo.
“Panel surya ini akan menangkap sinar matahari yang menjadi alat utama pengisian pada baterai yang akan menjadi sumber tegangan pada arduino dan servo,” jelas Chalik.
Setelah hal teknis telah teratasi, menggunakan alat itu mudah, hanya dengan sesimpel menekan tombol ‘On’.
“Nah, kalau sudah ON, servo akan menggerakkan tali yang sudah terpasang pada sawah dengan diberi sebuah lonceng. Dari gerakan tali, akan terdengar suara yang akan membuat burung pergi,” tukasnya.
Lantas, berapa dana yang dibutuhkan untuk merakit alat tersebut? Wolly menjawab, harganya sekitar Rp 2,6 juta.
“Anggaran terbesar ada pada pembelian panel surya dan adaptornya. Alat ini bisa diatur, berapa menit sekali membunyikan lonceng,” tandasnya.
Baca juga: Mural di Jembatan Kleringan Kota Yogyakarta Dihapus Satpol PP, Seniman Mural: Bakal Lebih Banyak
Inovasi Wolly dan tim ini menarik perhatian Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman.