Tiba-tiba Korea Utara Larang Kapal Berlayar di Pantai Timurnya, Mau Uji Coba Rudal Lagi?

Tiba-tiba Korea Utara Larang Kapal Berlayar di Pantai Timurnya, Mau Uji Coba Rudal Lagi?

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
AFP/KCNA VIA KNS
Gambar yang diambil pada 24 Agustus 2019 dan dirilis 25 Agustus oleh kantor berita Korea Utara 9KCNA) memperlihatkan Pemimpin Korut kim Jong Un merayakan uji coba senjata peluncur roket berukuran besar di lokasi yang tidak diketahui. 

TRIBUNJOGJA.COM, SEOUL - Latihan perang yang digelar oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat yang digelar mulai 16-26 Agustus mendapatkan kecaman dari Korea Utara.

Tak hanya mengecam, Korea Utara bahkan mengeluarkan peringatan larangan berlayar di wilayah Pantai Timurnya.

Larangan navigasi ini dikeluarkan selama dua hari yakni Minggu (15/8/2021) hingga Senin (16/8/2021) kemarin.

Diduga, peringatan larangan berlayar di wilayah Pantai Timur Korut ini terkait dengan rencana peluncuran rudal.

Sejumlah sumber pada Kamis (19/8/2021) menduga larangan tersebut mengindikasikan kalau Pyongyang berencana untuk meluncurkan rudal sebagai respon atas latihan perang yang digelar Korsel dan AS.

Korsel dan AS sendiri saat ini memang tengah melakukan latihan perang bersama, menurut sumber Yonhap di militer Korea Selatan.

Peringatan semacam itu biasanya Pyongyang keluarkan sebelum peluncuran rudal atau uji coba senjata lainnya untuk memperingatkan kapal agar menjauhi area tertentu yang diperkirakan akan terkena dampak.

Tetapi, pejabat di Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, mengatakan, tidak ada peluncuran rudal balistik atau tembakan artileri terjadi selama Minggu hingga Senin lalu.

Banyak yang memperkirakan, Korea Utara bisa melakukan tindakan provokatif untuk memprotes latihan militer gabungan yang sedang berlangsung antara Korea Selatan dan AS.

Baca juga: Meski Diprotes Korea Utara, AS dan Korsel Tetap Gelar Latihan Militer, Dimulai Besok

Baca juga: Begini Ucapan Kim Jong Un ke Presiden Jokowi Saat Indonesia Peringati Hari Kemerdekaan

Pyonyang mengecam latihan semacam itu sebagai latihan untuk invasi.

Pekan lalu, Korea Utara mengecam Korea Selatan dan AS karena melanjutkan latihan militer tersebut.

"Latihan itu akan membuat mereka menyadari dari menit ke menit betapa berbahayanya pilihan yang mereka buat dan betapa seriusnya krisis keamanan yang akan mereka hadapi karena pilihan yang salah," sebut Korea Utara seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Kontan.co.id dalam artikel berjudul "Korea Selatan & AS latihan militer, Korea Utara keluarkan peringatan peluncuran rudal".

JCS menyatakan, tidak ada gerakan aneh oleh Korea Utara yang terdeteksi.

Tetapi, sumber Yonhap menyebutkan, militer Korea Utara telah melakukan pelatihan di dekat daerah perbatasan antar-Korea sebagai tanggapan terhadap latihan militer Korea Selatan-AS.

"Kami memantau dengan cermat gerakan militer Korea Utara sambil mempertahankan postur kesiapan yang ketat dalam koordinasi yang erat dengan AS," kata seorang pejabat JCS kepada Yonhap.

Pada Senin lalu, militer AS menerbangkan E-8C atau JSTARS dan pesawat pengintai lainnya di atas Semenanjung Korea.

Uji coba rudal besar terakhir Korea Utara terjadi pada Maret tahun ini, ketika menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur, beberapa hari setelah Korea Selatan dan AS melakukan latihan gabungan musim semi. (*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved