ODHA Sulit Akses Vaksin hingga Berjuang Dengan Penyakit dan Covid-19

Paling baru 30 sampai 50 persen ODHA yang sudah vaksin. Karena, beberapa layanan di puskesmas masih minta surat dari dokter yang merawat ODHA.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Agus Wahyu
Istimewa
ILUSTRASI vaksinasi di Silol and Eatery Kotabaru, Gondokusuman Yogyakarta, Sabtu (14/8/2021). 

"Jadi seringkali kami menerima keluhan ODHA mau akses di layanan kesehatan di wilayahnya, karena vaksinator tidak paham mereka tetap dimintai dokumen standar CD 4. Sehingga kami seringkali menyampaikan ke teman-teman bahwa enggak perlu bicara terkait HIV-nya kalau mereka yakin kondisi mereka sehat," tegas perempuan yang sekaligus penanggung jawab bidang advokasi HIV/AIDS di DIY ini.

Dari berbagai fasyankes yang ada di Kota Yogyakarta, diakui oleh Magdalena baru Puskesmas Gedongtengen saja yang berani mengambil satu keputusan untuk memberikan akses vaksinasi bagi para ODHA.
Ia menganggap itu sebuah harapan besar, karena menurut Magdalena, para ODHA bertahun-tahun berjuang dengan HIV/AIDS, di sisi lain mereka juga mewaspadai virus Covid-19 yang menyebar saat ini.

"Kami mendapatkan akses kemudahan vaksin untuk teman-teman ODHA di Puskesmas Gedongtengen kota Yogyakarta, di mana kapusnya berani mengambil satu keputusan bahwa ODHA yang akses di sana bisa diberikan akses vaksin Covid dengan cukup bawa fotokopi KTP dan bukti pengambilan obat. Itu sangat membantu sekali," jelas Magdalena.

Ke depan dia berharap pemerintah DIY berani membuka jejaring khusus pendaftaran vaksinasi bagi penderita HIV/AIDS. Pasalnya, selain akses dan persyaratan yang tidak seperti orang pada umumnya, para ODHA itu masih harus berebut dengan masyarakat umum terkait akses vaksinasi Covid-19.

Dari data yang dimiliki JPI DIY, untuk saat ini para ODHA yang terpapar Covid-19 sudah lebih dari 50 orang. Mereka tetap harus rutin diberikan obat ARV setiap saat, beruntungnya rekan sesama ODHA bersama JIP DIY turut membantu mengambilkan obat untuk temannya yang sedang isolasi mandiri (isoman).

"Yang positif ada lebih dari 50 ODHA. Itu yang melaporkan kepada kami. Mereka laporan karena untuk yang isoman, kami yang kemudian mempunyai tugas membantu mengambilkan obat ARV mereka dan kami antarkan ke rumahnya," tandasnya. (hda)

Selengkapnya baca Tribun Jogja edisi Jumat 20 Agustus 2021 halaman 01.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved