UGM Siapkan Rusun Asrama Mahasiswa PIAT untuk Shelter Isolasi Pasien Covid-19
UGM Siapkan Rusun Asrama Mahasiswa PIAT untuk Shelter Isolasi Pasien Covid-19
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) menyiapkan rusun asrama mahasiswa PIAT untuk tempat isolasi pasien Covid-19 di wilayah Sleman bagian timur.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan Rusun Asrama ini nantinya dapat digunakan oleh wilayah lain jika lonjakan kasus di DIY terus meningkat.
Gedung ini memiliki kamar 43 unit.
Proses sosialisasi rencana penggunaan Rusun Asrama PIAT sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 pun sudah dilaksanakan pada Minggu (1/8/2021) kemarin.
Selain dihadiri jajaran manajemen PIAT dan Satgas Covid-19 UGM, kegiatan sosialisasi juga dihadiri oleh Panewu Anom, Alurah, Komandan Rayon Militer (Danramil), Kepala Puskesmas, serta perwakilan warga Kapanewon Berbah.
“Kami mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini mengingat Bantul dan Sleman menjadi dua wilayah dengan kasus positif tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di provinsi DI Yogyakarta,” ujar Edhi Margono selaku Panewu Anom Berbah saat memberikan sambutan seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari lamam ugm.ac.id.
Edhi Margono menyampaikan di Sendangtirto, Berbah pada bulan Juli 2021 lalu penambahan pasien positif covid dalam satu hari sempat bertambah 7 orang.
Kondisi semacam selanjutnya perlu dilakukan upaya penyelamatan apalagi virus varian delta yang diduga telah masuk ke Yogyakarta.
“Kami berharap dengan adanya isoter di PIAT UGM ini program isolasi warga menjadi lebih terkontrol,” ucapnya.
Danramil 10/Berbah, Kapten Czi Supriyanto, yang turut hadir dalam kesempatan ini berharap agar seluruh pihak ikut terlibat dalam penanganan Covid-19.
Semua pihak diharapkan saling bekerja sama dalam penanganan pandemi ini.
“Tanpa kerja sama dari semua lini dapat dipastikan perang dalam melawan covid menjadi tidak maksimal,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Berbah, Heri Pratomo, mengungkapkan data hingga Juli 2021 terdapat 460 pasien terkonfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri.
Mereka yang melakukan isoman di rumah mendapat pendampingan/ pengawasan dari 60 tenaga kesehatan.
“Jadi, rata-rata 5 orang yang melakukan isoman di rumah diampu oleh satu orang tenaga kesehatan. Meski begitu, kami tetap dibantu oleh Satgas Covid-19 tingkat kelurahan dan pedukuhan," katanya.