Yogyakarta
Sepi Wisatawan, Kusir Andong di Malioboro Pilih Jual Anakan Kuda
Meski telah mendapat kelonggaran namun jumlah wisatawan yang berkunjung ke Malioboro masih sedikit.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kawasan Jalan Malioboro masih sepi pengunjung meski kini telah dilonggarkan di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Dari pantauan Tribunjogja.com di lapangan, hanya beberapa pedagang saja yang sudah mulai beraktivitas di kawasan tersebut.
Kondisi sepinya wisatawan ini turut disesalkan oleh para kusir andong di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Meski begitu, para kusir andong tersebut memilih bersabar daripada harus turun ke jalan menyampaikan aspirasi ke pemangku kebijakan.
Ketua Paguyuban Kusir Andong Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Purwanto mengatakan, anggotanya masih belum berani untuk mencari penumpang di kawasan Malioboro.
Baca juga: Perpanjangan PPKM Level 4, Pemkot Yogyakarta Bakal Wujudkan Malioboro Kawasan Bervaksin
Alasannya, meski telah mendapat kelonggaran namun jumlah wisatawan yang berkunjung ke Malioboro masih sedikit.
Sehingga banyak dari mereka menahan diri untuk tidak beroperasi sampai dengan kondisi di Malioboro benar-benar ramai kembali.
"Kan percuma kami narik, dapat kelonggaran tapi tidak mendatangkan wisatawan ya sepi juga. Hari ini saja saya dapat info hanya satu andong yang berangkat," katanya, Rabu (4/8/2021)
Ia menambahkan, saat ini total anggota paguyuban kusir andong di DIY sebanyak 474 anggota.
Dari jumlah tersebut yang kini aktif dipaguyuban hanya sekitar 385 orang saja.
"Ada 474 anggota dan mereka masih kesulitan. Karena kami ini kan ngasih makan gak hanya keluarga, tapi kudanya juga," jelasnya.
Baca juga: Hotel Mutiara Malioboro akan Dijadikan Tempat Isolasi Terpusat Pasien Covid-19
Purwanto berharap kondisi di kawasan Malioboro dapat kembali ramai seperti dulu.
"Pengennya ya balik lagi kayak dulu. Mau nuntut demo ya enggak efektif, karena situasi masih seperti saat ini," jelasnya.
Dikatakan Purwanto untuk satu kali biaya makan kuda membutuhkan biaya Rp70 ribu.
Untuk menutup kebutuhan tersebut, banyak dari anggota kusir andong menjual anakan kuda serta andong cadangan.
"Makan kuda sekali Rp70 ribu. Pemasukan enggak ada. Ya banyak yang jual anakan kuda, sama andong buat ngasih makan," tegas dia. ( Tribunjogja.com )