Hotel Mutiara Malioboro akan Dijadikan Tempat Isolasi Terpusat Pasien Covid-19

Hotel Mutiara Malioboro akan Dijadikan Tempat Isolasi Terpusat Pasien Covid-19

Tribun Jogja / Yuwantoro Winduajie
Kondisi Hotel Mutiara di Jalam Malioboro yang bakal dijadikan isoter pasien Covid-19 / 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hotel Mutiara yang juga menjadi salah satu aset milik Pemerintah Daerah (Pemda) DIY akan digunakan untuk tempat isolasi pasien Covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengungkapkan, hotel yang tahun lalu dibeli seharga Rp. 170 miliar tersebut rencananya akan dijadikan tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien Covid-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala.

Namun, Aji menyebut bahwa sifatnya hanya sebagai cadangan jika isoter yang ada di DIY berada dalam kondisi penuh.

Pihaknya pun telah menunda pelaksanaan proyek pengembangan bangunan eks Hotel Mutiara sebagai sentra usaha mikro kecil dan menengah di Maloboro.

"Ini untuk cadangan kalau nanti di tempat lain tidak memungkinkan," terang terang Aji di kantornya, Senin (2/8/2021).

Menurutnya, Pemda DIY belum memiliki rencana untuk menjadikan Hotel Mutiara sebagai rumah sakit darurat.

Sebab, hotel tersebut terletak di Kawasan Malioboro yang juga menjadi pusat perkotaan.

Pendirian rumah sakit darurat di kawasan padat penduduk dinilai beresiko karena rumah sakit Covid-19 memiliki tingkat infeksius yang tinggi.

Baca juga: BOR Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Klaten Capai 95,7 Persen

Baca juga: Pemkot Yogya Kolaborasikan Vaksinasi COVID-19 dengan Distribusi Bansos

"Tapi kalau penilaian pusat ini juga memungkinkan (dijadikan RS darurat) ini bisa dibahas lagi. Yang pasti ini kita siapkan untuk isoter," jelasnya.

Aji melanjutkan, hotel lawas tersebut terdiri dari dua bangunan. 

Di sisi utara diprediksi memiliki kapasitas sebanyak 80 tempat tidur untuk menampung pasien Covid-19.

Sedangkan bangunan selatan daya tampungnya lebih luas yakni sekitar 130 hingga 140 tempat tidur.

Jika isoter beroperasi, maka akan dilakukan pengawasan ketat terkait mobilitas warga maupun wisatawan di sana.

"Tempatnya untuk isoter tidak jadi persoalan karena nanti ada pengawasan. Orang tidak boleh keluar masuk dan nanti ada pengamanannya supaya tidak ada moblitas," jelasnya.

Lebih jauh, saat ini tercatat ada 60 selter isolasi yang tersebar di DIY. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved