Aktivitas Taman Kuliner Wonosari Gunungkidul Mulai Meningkat, Kunjungan Masih Minim
Pelonggaran aturan makan di tempat bagi usaha kuliner selama PPKM Level 4 berdampak positif pada aktivitas Taman Kuliner (Tamkul) Wonosari
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pelonggaran aturan makan di tempat bagi usaha kuliner selama PPKM Level 4 berdampak positif pada aktivitas Taman Kuliner (Tamkul) Wonosari, Gunungkidul. Dampak dirasakan sepekan sejak instruksi baru diberlakukan.
Kepala Administrasi Pasar Kemantren Wonosari Sularno, yang juga mengelola Tamkul mengatakan sejumlah pedagang yang sempat tutup saat awal PPKM kini mulai buka kembali.
"Setidaknya bertambah 10 persen, jadi sekarang masih ada 80 persen pedagang yang belum kembali berjualan," ungkapnya dihubungi pada Minggu (01/08/2021).
Menurut Sularno, kebanyakan pedagang yang kembali membuka usahanya berada di sisi utara Tamkul. Sedangkan di sisi selatan, sebagian besar masih dalam kondisi tutup alias tanpa aktivitas.
Baca juga: Hari Kelima Pendaftaran SDM di Ruang Isolasi RSUD Wates Kulon Progo Ada 6 Posisi Kosong Pelamar
Ia juga menyebut ada peningkatan pengunjung, namun tidaklah tinggi. Pasalnya, kebanyakan pengunjung Tamkul memilih membawa pulang makanan yang dibeli ketimbang makan di tempat, lantaran waktunya dibatasi hanya 20 menit.
"Peningkatannya hanya 5 persen, kemungkinan karena warga juga belum mau banyak beraktivitas di luar rumah," jelas Sularno.
Sebaliknya, di Pasar Argosari Wonosari justru belum ada tanda-tanda peningkatan. Sekitar 30 persen pedagang masih memilih untuk menutup usahanya sementara waktu, pengunjung pun masih sepi.
Sularno menjelaskan, kebanyakan pengunjung Argosari adalah pedagang warungan atau kulakan keliling. Mereka biasanya membeli segala bahan untuk berdagang di pasar tersebut.
"Kalau yang masyarakat umum pun masih sedikit di Argosari," ujarnya.
Baca juga: DPRD DIY Usul Danais Dialokasikan Untuk Tangani Covid-19 Per Kelurahan di DI Yogyakarta Rp10 Juta
Suparman, salah satu pedagang Pasar Argosari Wonosari menjelaskan usaha yang tutup sementara kebanyakan berupa makanan dan pakaian. Kiosnya banyak berada di area lantai satu.
Selain karena daya beli yang sedang rendah, para pedagang makanan khususnya tidak ingin mengambil resiko kerugian. Apalagi, makanan yang dijual kebanyakan jenis yang tidak tahan lama.
"Pembelinya sendiri turun sampai 40 persen dibanding hari-hari biasa," kata Suparman beberapa waktu lalu. (alx)