Kabupaten Bantul
Diduga Salah Sasaran, Anak Pak Lurah di Bantul Terdaftar Penerima Bansos
Data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Pemerintah Pusat untuk pencairan Mei - Juni bagi warga di Bantul diduga banyak yang tidak tepat sasaran.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Sebab data penerima bantuan sosial tunai dari pusat itu tidak bisa direvisi.
Undangan harus diberikan apa adanya kepada penerima.
Padahal banyak orang-orang yang sebenarnya membutuhkan bantuan tetapi tidak dapat.
Ia sendiri menyerahkan undangan bansos itu kepada anaknya.
Namun anaknya justru tidak berkenan.
"Saya bilang, Nak ini kamu dapat bantuan. Terus dia jawab, kasihkan yang membutuhkan saja," ucap Badrun, menirukan ucapan anaknya.
Benar saja, diceritakan dia, anaknya itu tetap mengambil bantuan di Kantor Pos Pundong kemudian menyerahkan bantuan kepada Mbah Wakijem dan Sujiyem, warga yang berhak namun belum dapat bantuan.
Hal serupa juga ternyata di alami Murtijo, warga Srigading, Sanden.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Ketua Komisi A DPRD DIY Rekomendasikan Bansos Segera Diberikan
Sebagai Kepala keluarga, Ia mengaku malah tidak tercatat sebagai penerima bantuan sosial tunai dari Pemerintah Pusat.
Justru yang tercatat nama anaknya yang masih berusia belasan tahun.
"Saya sebagai Kepala Keluarga malah saya tidak tercatat. Kalau dulu BLT dari Kalurahan saya tercatat. Tapi yang bansos dari pusat ini tidak," terang Murtijo.
Ia menilai data bantuan aneh.
Sebab penerima bantuan bukan hanya anaknya saja, ternyata anak-anak yang lain juga sama.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Bantul, Didik Warsito saat dikonfirmasi wartawan menyampaikan, pihaknya akan melakukan pengecekan data.
Jika memang ada yang tidak layak menerima bansos tunai, maka akan langsung dikonfirmasikan kepada penyalur.
"Nanti kami check datanya. Jika ada pada daftar penerima, akan kami konfirmasikan bahwa yang bersangkutan tidak layak menerima," kata dia.( Tribunjogja.com )