Kabupaten Kulon Progo

Terdampak Pandemi, Pemilik Obwis Gunung Kuniran di Kulon Progo Jual Sebagian Lahan

Pemilik terpaksa menjual sebagian lahannya karena tidak memiliki biaya untuk pengembangan objek wisata tersebut yang memerlukan biaya cukup besar. 

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Objek wisata Gunung Kuniran di Pedukuhan Pandu, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dampak adanya pandemi Covid-19 menyebabkan pemilik lahan objek wisata (Obwis) Gunung Kuniran di Pedukuhan Pandu, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo memutuskan untuk menjual sebagian lahannya yang ada di lokasi tersebut. 

Keputusan itu diambil lantaran tidak ada penghasilan selama pandemi melanda.

Terlebih adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang mengharuskan seluruh destinasi wisata ditutup sementara. 

Pemilik lahan sekaligus pengelola Obwis Gunung Kuniran, Rahmat Prasetyo (32) mengaku terpaksa menjual sebagian lahannya karena tidak memiliki biaya untuk pengembangan objek wisata tersebut yang memerlukan biaya cukup besar. 

Baca juga: Sebanyak 52.981 KPM di Donomulyo Kulon Progo Terima Bansos 

Padahal sebelum memutuskan menjual sebagian lahannya, dirinya mengandalkan pemasukan dari usaha properti yang dijalankan di Kabupaten Bantul, Sleman dan Yogyakarta untuk pengembangan obwis tersebut. 

Namun lagi-lagi dampak pandemi juga membuat usaha propertinya mengalami keterpurukan. 

"Jadi keuangan untuk pembangunan wisata Gunung Kuniran dari usaha properti otomatis tidak ada. Dulu saat masih ada kelonggaran, kami bisa beroperasional dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dan banyak pengunjung yang datang. Begitu aturan semakin ketat bahkan harus menutup obwis total otomatis keuangan mengalami keterpurukan sehingga tidak ada pemasukan sama sekali," jelasnya saat ditemui, Kamis (29/7/2021). 

Oleh sebab itu, dirinya memutuskan untuk menjual sebagian lahannya dari total 2,8 hektar. Lahan itu oleh Rahmat ditawarkan seharga Rp 500.000 per meter. 

Namun dirinya tidak keberatan apabila ada yang ingin membeli seluruh lahannya.

Asalkan dengan berbagai kesepakatan yaitu tetap melibatkan masyarakat sekitar dalam proses pengembangannya. 

Sehingga ia berharap lahannya tersebut tetap dikelola oleh pembelinya sebagai obwis. 

Di sisi lain, ia juga menyayangkan keputusannya untuk menjual sebagian lahannya dikarenakan terdapat banyak potensi di obwis Gunung Kuniran.

Bahkan potensi itu belum tentu didapatkan di lokasi lain.

Baca juga: 88 Kalurahan/Kelurahan dan 12 Kapanewon di Kulon Progo Terima Bantuan Anggaran dari Baznas 

Seperti dari sisi geografis maupun jarak tempuh yang dekat dengan Wates sebagai pusat perkotaan maupun Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) yang hanya memerlukan waktu sekitar 7 menit. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved