Breaking News

Berita Kesehatan

Gejala-gejala Penyakit Kuning atau Hepatitis C yang Perlu Anda Waspadai

Setiap kasus hepatitis C dimulai sebagai infeksi akut. Itu terjadi di dalam 6 bulan pertama setelah terpapar

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
NET
Ilustrasi Hepatitis C 

Karena virus sering kali tidak menunjukkan gejala sampai kerusakan hati yang lebih parah terjadi, penting untuk menjalani tes hepatitis C jika Anda mengira Anda mungkin telah terpapar.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Inilah Gejala dan Bahaya Jika Tubuh Kekurangan Oksigen

Adakah cara untuk mencegah hepatitis C?

Meski saat ini belum ada vaksin untuk melindungi orang dari tertular hepatitis C, ada vaksin untuk virus hepatitis lainnya, termasuk hepatitis A dan hepatitis B.

Jika Anda menerima diagnosis hepatitis C, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin menyarankan Anda untuk mendapatkan vaksinasi terhadap hepatitis A dan B.

Vaksinasi dianjurkan karena virus hepatitis ini dapat menyebabkan kesehatan tambahan dan komplikasi hati, terutama pada mereka yang sudah menderita penyakit hati.

Baca juga: Tips Mengenali Gejala Awal Diabetes Melalui Tanda 3P

Karena Anda tidak dapat mencegah hepatitis C melalui vaksin, pencegahan terbaik adalah menghindari paparan. Hepatitis C adalah patogen yang ditularkan melalui darah, sehingga Anda dapat membatasi kemungkinan terpapar melalui praktik gaya hidup sehat berikut:

1. Hindari berbagi jarum, silet, atau gunting kuku

Gunakan tindakan pencegahan keamanan yang tepat jika Anda akan terkena cairan tubuh, seperti saat melakukan pertolongan pertama.

2. Hepatitis C biasanya tidak ditularkan melalui hubungan seksual, tetapi mungkin saja terjadi.

Batasi paparan Anda dengan mempraktikkan seks menggunakan kondom atau metode penghalang lainnya.

Penting juga untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan seksual dan menjalani tes jika Anda mencurigai Anda telah terpapar virus hepatitis C.

3. Karena hepatitis C ditularkan melalui darah, kemungkinan tertular melalui transfusi darah.

Namun, sejak awal 1990-an, tes skrining produk darah telah menjadi protokol standar untuk meminimalkan risiko jenis penularan ini.

CDC merekomendasikan skrining universal untuk semua individu di atas usia 18 tahun dan wanita hamil selama setiap kehamilan.

Pengujian selanjutnya (dan frekuensi pengujian) didasarkan pada risiko. Bicarakan dengan dokter Anda tentang kebutuhan Anda.

Menurut CDC, populasi ini berisiko lebih tinggi terkena hepatitis C. (*/Health Line)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved