Update Corona di DI Yogyakarta

Hingga 24 Juli 2021, 146 Pasien Covid-19 Meninggal di Kulon Progo

Mayoritas pasien isoman yang meninggal berusia lansia dan memiliki komorbid. 

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
who.int
Berita Update Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Hingga 24 Juli 2021, terdapat 146 pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Kulon Progo meninggal dunia.

Apalagi kasus kematian tersebut mengalami peningkatan dibandingkan Juni 2021.

Bahkan jumlah kematian pada Juli 2021 juga hampir separuhnya dari total kematian selama pandemi Covid-19 yang tercatat 264 kasus. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan dari 146 pasien yang meninggal hingga 24 Juli 2021, ada 124 orang meninggal ketika mendapatkan perawatan di rumah sakit rujukan. 

Baca juga: Angka Kematian Tinggi, Pemda DIY Akan Bentuk Satgas untuk Awasi Pasien Isoman

Sementara 22 orang lainnya meninggal saat menjalani isolasi mandiri (isoman). 

Bahkan per hari kematian saat isoman mencapai 4-5 orang.

Sri Budi menyebut mayoritas pasien isoman yang meninggal berusia lansia dan memiliki komorbid. 

"Apalagi kematian karena punya komorbid ini mencapai 80 persen. Juga banyak pasien meninggal karena belum divaksin," ucapnya, Minggu (25/7/2021). 

Di samping itu, ada juga pasien yang meninggal ketika sedang mencari ruang isolasi di RS rujukan Covid-19

Namun ketika sudah mendapatkan ruang isolasi nyawanya sudah tidak tertolong. 

Sedangkan bila dibandingkan Juni 2021, angka kematian hanya 45 kasus, sembilan orang di antaranya meninggal ketika sedang isoman. 

Baca juga: Rusunawa Giripeni Dijadikan Tempat Isoter bagi Pasien Covid-19 di Kulon Progo 

Diberitakan sebelumnya dengan meningkatnya angka kematian pasien ketika isoman, pemerintah kabupaten (Pemkab) akan memfungsikan Rusunawa Giripeni sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien Covid-19 dengan kriteria gejala ringan hingga sedang.

Rusun tersebut terdiri dari lima lantai dengan kapasitas 98 kamar. Dimana setiap kamar berisi dua bed. 

Namun nantinya hanya 96 kamar yang digunakan sebagai isoter karena dua kamar yang ada di lantai satu digunakan sebagai tempat transit tenaga kesehatan (nakes) maupun relawan yang berjaga. 

Selain itu Rusunawa Giripeni juga akan dilengkapi dengan alat medis seperti tensi, oxymeter, infus dan oksigen. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved