Yogyakarta
Angka Kematian Tinggi, Pemda DIY Akan Bentuk Satgas untuk Awasi Pasien Isoman
Satgas bertugas memantau kondisi warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah serta merujuk pasien ke selter karantina maupun RS rujukan Covid-19.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY bakal membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menekan angka kematian akibat Covid-19.
Satgas ini bertugas memantau kondisi warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah serta merujuk pasien ke selter karantina maupun rumah sakit rujukan Covid-19.
Hal tersebut diutarakan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Sabtu (24/7/2021) malam dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan.
"Jadi kesimpulannya, nanti akan dibentuk satgas yang akan menangani isolasi di selter terpusat. Nanti pihak kabupaten/kota yang mendata nama dan alamat dari mereka yang isoman dan membantu kami melakukan tracing bagi seluruh isoman," ujar Sri Sultan pada rakor secara daring dari Gedhong Pracimasana.
Baca juga: Banyak Warga Meninggal Saat Isoman, TRC BPBD DIY Usulkan Pemerintah Buat RS Infeksius Covid-19
Sri Sultan mengungkapkan, saat ini ada tiga selter terpadu yang akan menjadi wilayah kerja satgas khusus ini.
Yakni di Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Balai Diklat PUPR di Jalan Ngeksigondo, Yogyakarta, maupun asrama mahasiswa UNY. Total kapasitasnya sebanyak 506 orang.
Satgas akan mengelompokkan pasien isoman berdasarkan gejala yang dialami.
Pasien bergejala sedang akan dirujuk ke selter terpusat sedangkan yang bergejala berat dirujuk ke rumah sakit.
"Sehingga tinggal yang bergejala ringan saja yang boleh tetap isoman. Yang bergejala ringan ini juga akan tetap dipantau oleh kabupaten/kota dibantu oleh tenaga kesehatan yang nantinya dikoordinasikan dengan Puskesmas terdekat. Secara prinsip itu yang sudah kita sepakati, dan pendekatan ini yang dinilai memungkinkan untuk lebih mudah dan berhasil dijalankan," jelas Sri Sultan.
Berdasarkan data yang dihimpun Pemda DIY, sejauh ini telah ada 2.780 warga di DIY yang meninggal akibat Covid-19.
Sebanyak 195 diantaranya atau 7% kasus meninggal tidak diketahui lokasi kematiannya.
Kemudian sebanyak 695 orang atau 25% kasus meninggal, ditemui di rumah atau meninggal saat isoman. Sedangkan sebanyak 1.890 atau 68% pasien meninggal di rumah sakit.
Sri Sultan membeberkan, penyebab tingginya kasus kematian pasien Covid-19 ini dikarenakan sejumlah faktor.
Baca juga: Angka Kematian Covid-19 DI Yogyakarta Tinggi, Sekda DIY Minta Warga Isoman di Rumah Pindah ke Selter
Diantaranya keberadaan penyakit pernyerta dan faktor usia. Sebagian pasien juga ada yang tak mendapat pasokan oksigen. Sedangkan faktor terakhir dikarenakan belum seluruh pasien menjalani vaksinasi Covid-19.
"Alasan lainnya, karena pasien mengalami gejala ringan yang berkembang menjadi berat tetapi tidak terpantau optimal karena isolasi mandiri," papar Sri Sultan.