Angka Kematian Covid-19 DI Yogyakarta Tinggi, Sekda DIY Minta Warga Isoman di Rumah Pindah ke Selter
Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di DI Yogyakarta terus mengalami lonjakan. Hari ini, dilaporkan penambahan sebanyak 97 kasus meninggal yang juga
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di DI Yogyakarta terus mengalami lonjakan.
Hari ini, dilaporkan penambahan sebanyak 97 kasus meninggal yang juga memecahkan rekor penambahan harian.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji belum bisa menjelaskan secara rinci terkait penyebab lonjakan angka kematian di DI Yogyakarta.
Namun salah satu faktor penyebabnya diduga karena keengganan warga untuk menjalani isolasi di selter.
Baca juga: Warga Klaten yang Positif COVID-19 Lakukan Isolasi Terpusat, Bupati: Mudahkan Memantau Kondisinya
Dirinya pun mendorong agar pasien yang menjalani isoman dapat memanfaatkan fasilitas selter isolasi yang disiapkan pemerintah setempat.
"Kita berharap kawan-kawan yang isoman pindah saja ke selter," terang Aji, Jumat (23/7/2021).
Saat menjalani isolasi di selter, pasien akan mendapat pengawasan penuh dari petugas. Perkembangan kondisi pasien akan terus terpantau sehingga mencegah sakitnya menjadi lebih parah.
Jika kondisi pasien memburuk, pihak selter akan mencarikan fasilitas layanan kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.
"Karena selter itu lebih ada pengawasan dan terkontrol oleh petugas. Kemudian obat juga terjamin karena di selter obat diberikan," terangnya.
"Apalagi yang bergejala. Supaya kita mengurangi, kalau tidak dalam pengawasan sakitnya bisa makin parah dan kemungkinan meninggalnya lebih tinggi," tambah Aji.
Aji mengungkapkan, saat ini Pemda DIY mengelola 18 selter yang tersebar di Kabupaten Bantul, Gunungkidul, Kota Yogyakarta, dan Sleman. Total daya tampungnya sebanyak 532 orang.
Namun, tingkat keterisiannya baru dipakai setengahnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih menjalani isoman di rumah ketimbang selter.
Padahal untuk memanfaatkan selter milik Pemda DIY sama sekali tak dipungut biaya. Segala kebutuhan pokok seperti makan dan obat juga ditanggung oleh pemerintah.
Baca juga: Seluruh Wilayah di DI Yogyakarta Dikenai Penerapan PPKM Level 4
Lebih jauh, Aji menjelaskan, ketika menjalani isoman, pasien harus memperhatikan persyaratan yang perlu dipenuhi. Jika diabaikan, penularan dikhawatirkan akan semakin parah. Karena pasien berpotensi menulari virus ke penghuni rumah lainnya.
"Orang lebih suka isoman di rumah padahal di rumah belum tentu memenuhi persyaratan. Kalau tidak memenuhi maka kemungkinan tertular keluarganya," jelasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih belum bisa memberi penjelasan terkait lonjakan angka kematian yang terus terjadi belakangan ini.
"Maaf belum bisa menyampaikan," terangnya. (tro)