Terjun Jadi Petugas Rukti Jenazah Covid-19, Bu Lurah di Bantul Selalu Minta Maaf ke Keluarga Pasien

Pandemi Covid-19 yang seakan tak ada habisnya ini memaksa semua orang untuk ambil peran. Begitu juga yang dilakukan oleh Lurah Wirokerten

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Lurah Wirokerten, Banguntapan, Rahma Wijayaningsih bersama tim Pemulasaran dan pemakaman Kalurahan, saat bertugas mengurus jenazah dengan protokol Covid-19. 

"Pulangnya bisa sampai pagi. Makanya, saya selalu bawa baju ganti," tuturnya. 

Sebelum mendedikasikan dirinya menjadi petugas rukti jenazah Covid-19, Rahma mengaku meminta izin kepada sang suami dan telah diizinkan.

Bukan tanpa alasan ia meminta izin. Sebab, risiko yang harus ditanggung cukup besar. Selain kemungkinan terburuk terpapar, dirinya juga mengorbankan banyak waktu bersama keluarga, karena pulangnya bisa sampai pagi. 

Selama menjadi petugas rukti Jenazah Covid-19, Rahma mengaku banyak gejolak di dalam dirinya.

Ada semacam beban berat. Sebab, memandikan jenazah Covid-19 dengan jenazah biasa sangat berbeda.

Memandikan jenazah biasa menggunakan air yang banyak. Sementara, jenazah Covid-19 tidak memungkinkan dilakukan hal itu.

Jenazah disucikan dengan cara tayamum. Kemudian dikafani, dan jenazah harus dimasukkan ke dalam peti sebagai bagian dari protokol. 

Baca juga: Epidemiolog UGM: Testing Menyusut, Seolah Kasus Covid-19 di DI Yogyakarta Turun, Padahal Tidak

Rahma mengungkapkan, alasan kuat dirinya ikut menjadi petugas rukti jenazah Covid-19 karena ingin menyempurnakan kesucian jenazah sebelum ke Ilahi.

Ia mengaku sebenarnya berat, mensucikan jenazah dengan tayamum.

Namun itu yang terbaik. Sebab, jika jenazah dimandikan maka airnya bisa kemana-mana, dan itu cukup berbahaya. Ia tidak mau mengambil risiko itu. 

"Makanya sebelum memulai, saya biasanya minta maaf sama keluarga. Hanya ini yang bisa saya lakukan," ujar Rahma.

Ia mengaku hanya bertugas memandikan. Sedangkan untuk prosesi pemakaman, biasanya dibantu laki-laki, dari tim pemakaman Kalurahan maupun dari pihak keluarga. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved