Update Corona di DI Yogyakarta

RSUD Bantul Alami "Over Capacity" Pasien Covid-19

64 bed di RSUD Panembahan Senopati Bantul yang dikhususkan untuk pasien Covid-19 selalu penuh, sementara 130 nakes terpapar Covid-19.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
RSUD Panembahan Senopati, Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati, Kabupaten Bantul, menjadi satu di antara rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Bumi Projotamansari.

Gelombang penularan saat ini sedang meninggi.

Pasien terpapar corona yang dirawat di rumah sakit kebanggaan warga Bantul itu pun sudah melebihi kapasitas, atau over capacity. 

"Bed di RSUD Panembahan Senopati sekarang sudah over capacity pasien Covid-19," kata humas RSUD Panembahan Senopati, Siti Rahayu Ningsih, Rabu (22/7/2021). 

Rumah sakit yang terletak di Trirenggo, Bantul itu memiliki 64 bed yang dikhususkan untuk pasien Covid-19.

Baca juga: BREAKING NEWS : Duka dari Bantul, Seorang Nakes RSUD Panembahan Senopati Gugur Terpapar Covid-19

Sebanyak 4 bed di antaranya ada di ruang ICU. 

Di tengah kemampuan transmisi dan penularan virus yang begitu cepat,  keterisian bed selalu penuh seratus persen.

Bahkan, sudah mengalami kelebihan kapasitas pasien dibanding jumlah ruang inap yang tersedia.  

Alhasil, pasien yang tidak mendapatkan ruang inap, sementara ditampung di instalasi gawat darurat (IGD).

"IGD kita fungsikan sebagai ruang rawat sementara," kata dia. 

Kondisi ini diperparah dengan banyaknya tenaga kesehatan, baik medis dan paramedis yang ikut terpapar Covid-19.

Siti mengungkapkan, di RSUD Panembahan Senopati sekarang ada sekitar 130 nakes yang terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Baca juga: Sempat Tembus 1.000 Kasus Covid-19 per Hari di Bantul Saat PPKM Darurat, Dinkes Lakukan Evaluasi

Mereka, menjalani Isolasi mandiri.

Meskipun, sebagian sudah ada yang sembuh dan kembali bertugas namun kondisi ini membuat layanan di rumah sakit sangat berat.

Apalagi, dengan jumlah pasien covid yang terus mengalami peningkatan. 

"Sangat berat ketika seratus lebih nakes kita harus isolasi. Sementara jumlah pasien Covid-19 terus meningkat," ujar dia.

Meski demikian, pelayanan kesehatan di RSUD masih tetap berjalan normal.

Mengoptimalkan segala sumber daya manusia yang ada, termasuk di-backup oleh para relawan.

Baca juga: Varian Delta Ditemukan di Bantul, Dinkes Imbau Warga Perketat Prokes dan Pakai Masker Dobel 

Sekuat Tenaga Melayani Warga

Bantul menjadi Kabupaten dengan risiko penularan virus corona tinggi atau zona merah.

Angka penularan cukup tinggi, rata-rata di angka 500 perhari. 

Bukan hanya warga, sejumlah tenaga kesehatan baik di Rumah Sakit maupun Puskemas juga dikabarkan banyak yang terpapar.

Pelayanan kesehatan tentu terkendala.

Namun, sebisa mungkin berusaha tetap melayani warga. 

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Rahardjo mengungkapkan, kondisi di Bantul memang sudah seperti itu.

Ia mengaku sering menerima laporan tenaga kesehatan di Puskesmas tidak bisa bertugas karena terpapar.

Menurutnya, apabila ada Puskemas tidak bisa melayani, karena sejumlah pegawainya terpapar Covid-19, maka pihaknya berusaha mencari jalan keluar agar tetap bisa memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.

Misalnya, dengan mengalihkan sementara layanan kesehatan ke Puskemas terdekat.

"Kita tetap berusaha sekuat tenaga memberikan pelayanan. Beginilah kondisinya," kata dia. 

Sudah banyak tenaga kesehatan di Bantul yang terpapar.

Baca juga: Tiga Warga Bantul Terkonfirmasi Positif Covid-19 Varian Delta

Agus khawatir jika kondisi seperti ini terus menerus, maka Bantul akan kehilangan sumber daya nakes.

Karena itu, Ia berharap vaksin dosis ketiga sebagai booster bagi tenaga kesehatan segera datang, agar bisa melindungi saat melayani warga.

Apalagi varian Delta dengan tingkat transmisi penularan yang sangat cepat sudah ditemukan di Bantul. 

"Jagani Delta yang menyebar seperti ini, kami butuh nakes yang banyak, sementara nakes banyak harus bermasalah dengan dirinya sendiri (karena terpapar Covid-19)," kata dia. 

Sayangnya hingga saat ini belum ada kepastian kapan vaksin dosis ketiga, Moderna ataupun Pfizer, akan dikirim dari Pusat ke Kabupaten Bantul.

Namun, berdasarkan informasi yang diterima, vaksin kemungkinan sudah sampai di Bantul pada bulan Agustus. 

"Booster nakes infonya segera. Saya nggak tau, tapi tadi pak Bupati sempat mengatakan infonya Agustus sudah sampai. Kalau sudah sampai, pasti akan langsung action ya, karena nakes membutuhkan luar biasa," ungkap dia.( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved